SOLOPOS.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) memberikan potongan tumpeng kepada Presiden Joko Widodo (kedua kiri) disaksikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan), Ketua DPR Puan Maharani (kedua kanan) dan Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital Prananda Prabowo (kiri) saat acara Rakernas II PDIP di Jakarta, Selasa (21/6 - 2022). (Dok. PDIP)

Solopos.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto buka suara soal usulan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan dan menjadikan Megawati Soekarnoputri sebagai Dewan Pembina.

Usulan itu disampaikan putra sulung Presiden Pertama Indonesia sekaligus kakak Megawati Guntur Soekarnoputri.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Hasto mengatakan partainya tetap menerima usulan Guntur sebagai sebuah masukan. Namun, dia menyebut partainya saat ini masih fokus pada pemenangan Pemilu dan Pilpres 2024.

“Ya, sebagai gagasan, tentu saja kami menerima sebagai masukan (soal usulan Jokowi jadi Ketum PDIP),” ujar Hasto di sela-sela Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/9/2023), dilansir Antara.

Hasto mengatakan proses pergantian atau suksesi kepemimpinan Ketua Umum PDIP baru akan dibahas setelah pemilu. 

Sementara forum pergantian ketua umum, akan dilakukan lewat Kongres keenam partai yang akan digelar pada 2025. Dalam forum itu, kata Hasto, proses transisi pergantian ketua umum akan ditentukan oleh suara kader.

“Nah, di dalam kongres itu, kedaulatan berada di tangan anggota. Itu lembaga pengambil keputusan tertinggi, sehingga itulah yang nanti mekanisme yang berjalan di dalam partai,” katanya.

Terlepas dari usulan Jokowi menjadi Ketum PDIP, Hasto mengatakan pihaknya akan terus mendukung Presiden Jokowi, mengingat masa jabatan Jokowi menyisakan waktu beberapa bulan lagi.

Adapun salah satu yang akan terus didukungnya itu, yakni soal kedaulatan pangan

“Tugas PDI Perjuangan memberikan dukungan sepenuhnya sehingga dalam waktu yang tersisa ke depan itu legasi daripada presiden dapat ditingkatkan, termasuk dalam mewujudkan hal-hal yang sangat fundamental bagi kedaulatan pangan itu,” pungkas Hasto.

Di sisi lain, Ketua DPC PDIP Solo F.X. Hadi Rudyatmo menyambut positif usulan Jokowi menjadi Ketum PDIP setelah lengser dari kursi presiden.

“Pokoknya kalau kader PDIP Perjuangan diusulkan oleh siapapun berarti punya potensi. Pak Jokowi diusulkan untuk menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan kan ya ora masalah toh,” kata Rudy sambil tertawa ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (2/10/2023).

Rudy mengatakan memiliki alasan tersendiri setuju apabila Presiden Jokowi menjadi penerus  Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP. Presiden Jokowi sukses memimpin sekitar 270 juta penduduk Indonesia.

“Sekarang mohon maaf me-manage 270 juta lebih itu saja merdeka, nyaman. PDI Perjuangan katakanlah hanya 140 juta gitu saja, lebih nyaman. Tetapi semua keputusan tadi di kongres,” jelas Rudy.

Menurut Rudy, yang menentukan siapa Ketum PDIP merupakan hasil kongres bukan pendapatnya ataupun pendapat orang lain. Sedangkan PDIP belum bicara kongres PDIP sejauh ini.

“Kami bicara menang Pileg, Pilpres, itu satu putaran dulu. Kalau masalah untuk Ketua Umum, pengurus DPP, DPD [Dewan Pimpinan Daerah], DPC [Dewan Pimpinan Cabang], PAC [pengurus anak cabang], ranting itu nanti setelah Pilkada selesai,” ujar dia.

“Dukung mendukung kongres nantinya kongres itu kan mulai dari bawah dulu. Sekarang pembentukan pengurus anak ranting, ranting PAC, DPC, DPD, baru kongres,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya