Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dikabarkan tengah menimbang-nimbang dua nama untuk dijadikan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo (Jokowi).
Mereka adalah Wakil Presiden (Wapres) periode 2004-2009, Jusuf Kalla (JK), dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad. Keduanya selama ini memang dikenal memiliki hubungan dekat dengan PDIP.
Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018
Peneliti Sugeng Saryadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto, menilai kedua nama tersebut memang layak jika disandingkan dengan Jokowi. Tinggal sejauh mana Mega menitikberatkan kelebihan mereka untuk melengkapi Jokowi.
JK diakui sebagai salah satu tokoh bangsa yang memiliki kemampuan bagus di bidang ekonomi dan hubungan internasional. Sementara Abraham diyakini bisa membenahi penegakan hukum di Indonesia. “Capres cawapres harus saling melengkapi. Tergantung dimana kekurangan Jokowi. Track record Abraham Samad atau JK sudah bagus,” kata Toto di Jakarta, Jumat (9/5/2014).
Munculnya nama Abraham sebagai cawapres dikhawatirkan mengganggu penegakan hukum di KPK. Namun menurut Toto jika memang Abraham sepakat menjadi cawapres, maka posisinya sebagai Ketua KPK bisa diemban oleh pimpinan KPK lainnya.
“Kepemimpinan di KPK kan kolektif kolegial. Kalau dia memilih ke Jokowi tidak masalah, karena masih ada pimpinan lainnya,” ujar Toto.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristianto, mengatakan partainya akan mengumumkan kandidat cawapres pendamping Jokowi pada 10-18 Mei 2014. Menurut dia, ada dua kandidat cawapres yang difavoritkan mendampingi Jokowi, yakni Jusuf Kalla dan Abraham Samad.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
