SOLOPOS.COM - Mantan Wali Kota Solo yang kini Gubernur DKI Jakarta nonaktif karena mencalonkan diri sebagai presiden Joko Widodo mengenakan peci Gus Dur yang dihadiahkan Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Dukungan pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 semakin kuat. Kader dan simpatisan PDI Perjuangan secara terang-terangan mendukung mantan wali kota Solo itu dengan mendeklarasikan PDIP Pro Jokowi (Projo).

“Rakyat membutuhkan pemimpin yang mampu membawa perubahan sejati dan membawa bangsa ke arah kemajuan. Jokowi ada di hati rakyat, karena rakyat ada di hati Jokowi,” ujar Sekretaris Koordinator Nasional PDIP Pro Jokowi, Budi Arie Setiadi, seusai acara deklarasi di Jakarta, akhir pekan lalu.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Para penggerak PDIP Pro Jokowi sebagian adalah para penggerak Posko Gotong Royong Pro Mega pada 1998. Menurut mantan Wakil Ketua DPD PDIP DKI tersebut, organisasi ini adalah tempat berhimpunnya para aktivis partai, kader dan simpatisan partai dan puluhan paguyuban-paguyuban warga daerah-daerah yang berdomisili di Jakarta seperti paguyuban warga Demak, Pati, Sukoharjo dan sebagainya yang memperjuangkan Jokowi menjadi presiden. “Kami mau Jokowi jadi presiden, bukan wapres,” kata Budi Arie.

Tujuan dideklarasikannya PDIP Projo memang hanya satu, yakni memastikan pencapresan Jokowi di 2014. Mereka akan melakukan gerakan keliling Indonesia.

“Rakyat menghendaki Jokowi sebagai capres dan PDIP harus mendengarkan itu. Kami akan membuat posko-posko di daerah, target kami tiga bulan ke depan harus sudah jadi gerakan nasional,” katanya.

Salah satu inisiator Deklarasi PDIP Pro Jokowi, Fahmi Alhabsyi, mengatakan apa yang mereka lakukan mewakili silent majority atau mayoritas diam kader dan simpatisan PDIP di seluruh Indonesia. PDIP Pro Jokowi digulirkan untuk mengantisipasi serangan dari partai lain. Terutama yang tak menghendaki pencapresan Jokowi.

“Kami tak mau menyebut nama, tapi ada pihak-pihak yang mengadu domba internal PDIP,” katanya. Budi Arie juga membantah dirinya dan rekan deklarator PDIP Projo adalah barisan sakit hati. “Enggaklah, kami ini nothing to lose,” kilahnya. (JIBI/Solopos/Detik/Antara)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya