SOLOPOS.COM - Tjahjo Kumolo (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, JAKARTA–Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menuding PDIP telah mengkhianati Perjanjian Batu Tulis menyusul pencapresan Jokowi oleh PDIP.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menjawab beredarnya dokumen yang diduga merupakan perjanjian Batutulis.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Seandainya ada perjanjian Batutulis itu otomatis gugur dengan sendirinya,” katanya kepada JIBI/Bisnis, Minggu (16/3/2014).

Dia beralasan gugurnya perjanjian itu karena pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto tidak mencapai kemenangan pada Pemilu Presiden 2009.

“Semua kader PDI Perjuangan harus tegak lurus mengikuti aturan dan keputusan partai,” jelasnya.

Dokumen yang diduga perjanjian Batutulis itu beredar dan berisi tujuh poin kesepakatan itu ditandatangani oleh Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto pada 16 Mei 2009. Saat itu, keduanya berkoalisi sebagai Capres dan Cawapres dari PDI Perjuangan dan Partai Gerindera.

Jika mengacu pada dokumen yang ditandatangi Megawati Soekarnoputri di atas materai Rp6.000 itu, pencapresan Joko Widodo tentu telah melanggar perjanjian. Namun, hingga saat ini, belum ada yang bersedia mengkonfirmasi keaslian dokumen tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya