SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA–Jogja terancam kekurangan pasokan daging sapi menjelang Lebaran mendatang. Harga daging sapi juga direncanakan bakal naik mulai minggu depan lantaran tingginya harga tenak sapi saat ini.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Ketua Paguyuban Pedagang Daging Sapi (PPDS) Segoroyoso, Bantul, Aswan Kamis (5/7) menyatakan, saat ini pasokan daging tak lagi sebanyak puasa atau Lebaran tahun lalu lantaran sangat sulit mencari sapi. Kalau pun ada, harga jual ternak sangat tinggi dan tak sebanding dengan harga jual daging saat ini.

Satu ekor sapi lokal yang menghasilkan dua kuintal daging saat ini dijual diatas Rp10 juta. Sementara harga jual daging dari belantik ke pedagang belum berubah. Akibatnya para belantik rugi besar.

“Tadi malam saja saya rugi Rp700.000, sebulan ini saya rugi terus. Harga sapi Rp9 juta, Rp10 juta, tahu-tahu setelah disembelih enggak sampai dua kuintal,” keluh Aswan.

Aswan mengatakan, setiap hari para belantik tetap harus mendapatkan ternak untuk memasok daging sapi, namun untuk mendapatkan sapi tersebut harus bergerilya ke pelosok-pelosok kampung.

Terpisah, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) DIY, Eko Witoyo mengaku tak dapat berbuat banyak dengan menipsinya stok daging sapi saat ini. Sementara mengusulkan impor daging bukan kewenangan lembaganya.

“Kami hanya melaporkan kondisinya seperti apa. Yang memutuskan impor atau tidak Kementerian Perdagangan, itupun setelah melihat kondisi di provinsi-provinsi lain di Indonesia,” ujarnya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya