SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Sepeda Motor Premium JIBI/Bisnis Indonesia/Dedi Gunawan

Foto Ilustrasi Sepeda Motor Premium
JIBI/Bisnis Indonesia/Dedi Gunawan

JOGJA – Daya beli yang tinggi masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga berimbas pada tingkat pembelian sepeda motor kelas premium yang melonjak. Sepeda motor ini laris manis bak kacang goreng.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Peminat otomotif roda dua kelas ini didominasi oleh kalangan eksekutif muda.

“Kalangan ini tak hanya melihat dari teknologi kendaraan yang ditawarkan, tetapi juga lebih pada penunjukkan identitas prestisnya,” ujar Marketing Sub Departement Head Astra Motor Jogja Budi Hartono.

Pertumbuhan penjualan motor di kelas premium memang tak secepat motor non premium. Karena dibandingkan dengan kota besar lainnya motor sport ini penjualannya cenderung ramai saat momen tertentu. Selain itu, harganya yang relatif lebih mahal hanya diminati oleh kalangan dengan tingkat ekonomi cukup.

“Peningkatan penjualan tiap tahunnya sekitar lima persen. Periode Januari sampai April ini kami merilis penjualan sport premium mencapai 285 unit. Meski saat ini penjualan cenderung lesu, tapi nanti tiga bulan pertengahan tahun ini akan mengalami peningkatan, karena menjelang Lebaran,” jelas Budi.

Di kelas premium Honda menghadirkan dua varian sport dan satu tipe scooter, PCX 150. Motor sport premium Honda CBR 150R dan CBR 250R menjadi kelas yang cukup diminati. Budi mengatakan saat ini CBR 150R masih menjadi primadona karena kontribusi penjualannya mencapai 75%. Sedangkan CBR 250R penjualannya baru mencapai 25%.

“Sport premium fokusnya memang lebih ke kota-kota besar karena harganya di atas Rp30 juta, kontribusinya juga cukup besar. CBR 150R harganya masih relatif dapat dijangkau jadi peminatnya cenderung lebih banyak. Sedangkan untuk PCX motor matic premium yang pertama,” papar Budi.

Sedangkan pabrikan asal Italia, Ducati masih relatif baru di pasar otomotif Jogja. Sejak memasuki pasar ke pasar ini tahun 2012 lalu, Ducati ternyata juga mulai dilirik pecinta otomotif di kota ini. Padahal harga yang dibanderol untuk motor gede (moge) ini terbilang cukup fantastis yakni mulai Rp250 jutaan hingga Rp1,5 miliar.

“Awal kami masuk ke Jogja sebenarnya banyak masyarakat yang belum teredukasi dengan hadirnya motor ini. Karena memang harganya sangat mahal, tapi lama kelamaan masyarakat akhirnya mulai tahu,” ujar Person in Charge (PIC) Ducati Dealer Jogja, Sayudi.

Sejak diluncurkan, Yudi mengatakan penjualan motor ini semakin meningkat, khususnya bagi kalangan menengah atas. Hingga saat ini setidaknya 20 unit motor Ducati mulai beredar di sepanjang jalan di Kota Jogja.

“Target penjualan tahun ini kami harap bisa sampai 75 unit, karena masyarakat sudah mulai banyak yang mengenal Ducati,” imbuhnya.

Budi menambahkan meningkatnya daya beli masyarakat kelas menengah atas terhadap motor sport premium ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah pembelian secara cash atau tunai. Sebelum regulasi down payment (DP) pembelian kendaraan bermotor ditetapkan lebih tinggi, pembelian secara kredit sangat tinggi.

“Tapi setelah DP ditentukan lebih tinggi, justru pembelian cash sekarang yang naik,” kata Budi.

Persentase sistem pembayarannya masih cenderung sama rata antara kredit dengan cash. Perbandingan dengan kredit pun juga tidak terlampau jauh untuk motor kelas premium Ducati.

“Kalau di kami 50/50, yang kredit banyak, yang cash juga banyak untuk pembelian motor Ducati dengan harga Rp400 jutaan. Justru peminatnya banyak yang di kelas ini seperti tipe Diafel Base atau Strada.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya