SOLOPOS.COM - Penyidik KPK Novel Baswedan mengacungkan jempol saat tiba di RS Jakarta Eye Center, Jakarta, Selasa (11/4/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Wapres JK menduga teror penyiraman air keras ke Novel Baswedan terkait kasus hukum besar.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menduga teror terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dengan disiram air keras oleh orang yang tidak dikenal, terkait penanganan kasus korupsi. Menurut JK, insiden ini mengindikasikan perlawanan pihak-pihak yang terkena kasus hukum besar.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

“Kita tidak bisa menuduh kasus hukum mana, tapi tentu kalau kasus hukumnya kecil masa dia mau celakakan orang. Pasti ini kasus hukum besar yang memakai apa itu, bayaran ini, kriminal ini,” katanya, di Kantor Wakil Presiden, Selasa (11/4/2017).

JK menginstruksikan agar Polri bertindak dengan serius dan cepat menangkap pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK itu. “Kita tidak bisa menuduh [orang yang terlibat] kasus hukum mana. Tapi tentu kalau kasus hukumnya kecil, masak dia mau celakakan orang,” ujarnya.

Novel disiram air keras oleh dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor. Kejadian itu berlangsung setelah Novel melaksanakan salat subuh di dekat rumahnya di Kelapa Gading. Baca juga: Novel Sebut Miryam Mengaku Ditekan Bamsoet, Desmond, & Masinton.

Adapun, salah satu kasus yang tengah ditangani Novel yaitu megakorupsi e-KTP, yang turut menyeret sejumlah nama besar. Terakhir, dalam kesaksiannya di sidang kasus tersebut, Novel menjelaskan bahwa anggota Komisi II DPR 2009-2014 dari Fraksi Partai Hanura, Miryam S Haryani, ditekan oleh sejumlah anggota Komisi III DPR sebelum diperiksa KPK.

“Yang bersangkutan bercerita, karena sebulan sebelum pemanggilan sudah merasa mengetahui akan dipanggil dari rekan anggota DPR lain, [dia] disuruh beberapa anggota DPR lain dari Komisi III untuk tidak mengakui fakta-fakta menerima dan membagikan uang itu. Bahkan yang bersangkutan mengaku kalau bisa dijeblosin,” kata Novel di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (30/3/2017) lalu.

Nama-nama anggota Komisi III DPR itu–menurut Novel berdasarkan cerita Miryam–adalah Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet), Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Desmond Junaidi Mahesa, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Hanura Sarifuddin Suding, dan anggota Komisi III dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu. Novel menyebut ada satu orang lagi, namun dia mengaku lupa namanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya