SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Ratusan polisi berjaga di sekitar tempat ibadah jemaat HKBP di Ciketing, Mustika Jaya, Bekasi. Namun jemaat HKBP tidak beribadah di Ciketing.

“Di sana dijaga Pemkot Bekasi, Pemda Jabar, dan ratusan polisi, pakai Brimob,” ujar Pendeta Erwin Marbun dari HKBP Pondok Timur Indah, Bekasi, Minggu (19/9).

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Karena penjagaan itu, ratusan jemaat tidak dapat beribadah di tempat tersebut. Mereka kemudian memilih untuk berkumpul di Gereja Puyuh.

“Di sana sekitar 30 menit, terus bubar. Kami terus diupayakan untuk dievakuasi agar beribadah di bekas Gedung OPP, tapi jemaat tidak menyetujui,” sambungnya.

Menurut dia, jemaat enggan menggunakan bekas Gedung OPP karena tempat tersebut dinilai tidak layak. “Itu seperti membuang kami,” ucap dia.

Disampaikan dia, Senin (20/9), akan ada pertemuan mencari kesepakatan tempat ibadah jemaat HKBP. “Katanya kami mau diajak. Pertemuannya besok,” imbuhnya.

Sebelumnya, ibadah jemaat HKBP diminta untuk dipindahkan ke bekas Kantor OPP sebagai bentuk pengayoman umat Kristiani di Bekasi. Hal itu guna menghindari kekerasan terhadap jemaat seperti yang terjadi pekan lalu. Saat itu anggota majelis HKBP Pondok Timur Indah menjadi korban penusukan saat akan beribadah.

dtc/try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya