SOLOPOS.COM - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (keempat kiri) didampingi Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah Hilman Latief (ketiga kiri) dan pihak Masyariq mengecek fasilitas layanan tempat tidur bagi jamaah calon haji Indonesia 1445 H di Mina, Makkah, Selasa (11/6/2024). Menag meninjau secara langsung berbagai persiapan dan fasilitas di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) menjelang puncak ibadah haji yang akan berlangsung mulai 9 Dzulhijah atau 15 Juni 2024. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan keterbatasan lahan menjadi salah satu alasan jemaah haji di Mina, Arab Saudi tidak mendapatkan tenda.

“Kalau itu (jemaah haji tidak mendapatkan tenda) terjadi, saya kira memang belum ada solusi, karena memang tempatnya yang sangat terbatas, termasuk juga toilet. Saya mengusulkan itu supaya toiletnya dibuat beberapa lantai, tidak satu lantai, sehingga menghabiskan tempat, karena untuk toilet saja bisa habis banyak tempatnya sehingga harus dinaikkan di Mina itu,” katanya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Promosi Peduli Lingkungan Hidup, Program BRI Menanam-Grow & Green Pulihkan Ekosistem

Untuk mengatasi hal tersebut, Muhadjir menegaskan bahwa dirinya akan meninjau langsung ke Arab Saudi pada 3 Juli 2024, sekaligus mengevaluasi pelaksanaan ibadah haji.

“Nanti kira-kira tanggal 3 Juli saya akan ke sana (Arab Saudi) untuk mengecek dan mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada,” ujar dia sebagaimana dilansir Antara.

Muhadjir juga mengaku sudah memberikan arahan kepada direktur haji luar negeri terkait permasalahan tenda untuk jemaah haji tersebut.

“Memang waktu saya ke Arab Saudi ingin meninjau tetapi tidak diperbolehkan, karena masih dalam proses percepatan pembangunan. Tetapi saya sudah wanti-wanti kepada direktur haji luar negeri waktu itu, agar itu mendapatkan perhatian, walaupun saya tidak bisa meninjau,” ucapnya.

Menurutnya, ada tiga titik krusial yang menjadi permasalahan jamaah haji kesulitan mendapatkan tenda, yakni di Mina, Arafah, dan Muzdalifah. Namun, skema mabit (bermalam) di Muzdalifah dengan cara murur atau melewati kawasan Muzdalifah dengan tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan) untuk langsung menuju tenda di Mina dinilai cukup membantu.

“Mina itu memang masih menjadi masalah, tetapi waktunya kan tidak lama di Mina itu, di Arafah juga sebetulnya ada masalah, tetapi kan sangat sebentar, di Muzdalifah sekarang juga ada kebijakan hanya lewat saja tidak perlu mabit kan, itu memang tiga titik krusial,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya