SOLOPOS.COM - Ketua DPR Puan Maharani (kanan) menerima dokumen hasil keputusan pemilihan anggota KPU dan Bawaslu dari Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia Tanjung (kedua kiri) yang disaksikan Wakil Ketua DPR Rahmad Gobel (kiri) dan Lodewijk F Paulus (ketiga kiri) saat Rapat Paripurna DPR ke-16 Masa Persidangan III Tahun 2021-2022 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (18/2/2022). Dalam rapat Paripurna tersebut DPR menetapkan tujuh Anggota KPU dan lima Anggota Bawaslu 2022-2027. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

Solopos.com, SOLO—Menjelang tahun politik 2024 perguruan tinggi dinilai perlu membuka diri untuk mengadakan adu gagasan dan ide dari para politikus yang memperebutkan kursi pada bursa Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPR, Ahmad Doli Kurnia, menyebut kampus perlu membuka diri terkait kemungkinan adanya topik politik, terlebih saat ini sudah hampir memasuki tahun politik.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

“Saya termasuk yang setuju kampus itu menjadi tempat diskusi apa saja, termasuk politik, tidak lagi hal-hal yang perlu ditutup-tutupi,” kata dia dalam Silaturahmi Kebangsaan yang diadakan HMI Solo di UNS, belum lama ini.

Menurut dia, politik bukan satu yang harus dipandang menakutkan atau alergi terhadap politik. Dia menjelaskan politik menjadi alat untuk mencapai tujuan tertentu,

Namun, dirinya berharap penyelenggara pemilu, KPU harus menyusun peraturan teknis yang lebih detail, sehingga masuknya para peserta pemilu ke kampus menjadi produktif.

“Jadi tradisi dialog atau aktivitas yang mengembangkan intelektual itu harus tetap dijaga dan harus diikuti oleh para peserta pemilu,” kata dia.

Dia mengatakan dengan dialog yang dilakukan di kampus, para peserta pemilu itu memiliki visi yang tajam dan program yang konkret. Visi dan program itu juga berdasarkan telaah akademik yang sudah disetujui oleh kampus.

“Jadi orang ingin menjadi calon presiden atau DPR itu orang-orang yang harusnya berdebat dalam publik, termasuk berdebat secara akademik,” kata dia.

Dengan begitu, para politikus yang maju pemilu, menurut dia, bakal mempersiapkan diri secara matang apa yang akan dilakukan ketika menjabat.  “Yang kita harapkan itu dampak kampus ke politik,” kata dia.

Sementara itu Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho menyebut memperbolehkan adanya adu gagasan sampai mempresentasikan program kerja. Namun, tetap perlu diatur agar tetap tertib. 

Dia menyebut yang boleh masuk kampus yakni event para calon legislatif adu gagasan sampai debat calon presiden. Dia bahkan jika para calon presiden nantinya mau mengadakan debat terbuka, pihaknya siap memfasilitasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya