SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan dibayang-bayangi faktor eksternal yaitu pelemahan bursa Wall Street akibat ancaman deflasi ekonomi Amerika Serikat (AS). Hal ini menjadikan indeks cenderung turun akibat investor yang memilih untuk wait and see.

Menurut Analis Recapital Securities, Agustini Hamid, pada perdagangan awal pekan depan, IHSG bakal cenderung melemah setelah pada Jumat (27/8) lalu indeks ditutup melemah 40,402 poin (1,28%) ke level 3104,733. Indeks LQ 45 juga melemah 8,999 (1,51%) ke level 586,680.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Kalau melihat penutupan kemarin, support mencapai 3.050 dan ressistance 3.120,” ungkap Agustini di Jakarta Minggu (29/8).

Ia menambahkan, investor bakal cenderung mengambil langkah wait and see. Terlebih masih terdapat kekhawatiran akan ekonomi AS yang akan terpuruk.

Bursa Wall Street pekan ini memang terpuruk setelah sebelumnya Bank Sentral AS (Federal Reserve) mengingatkan proses pemulihan ekonomi AS telah melambat sehingga diperlukan stimulus tambahan.

“Market bergerak mix. Kita belum tahu mengarah kemana bank sentral. Apalagi pengumuman ekonomi Bank Sentral AS yang ternyata dibawah ekspektasi,” jelasnya.

Selain faktor eksternal, IHSG memang cenderung lesu lantaran makin dekatnya Hari Raya Lebaran. Volume perdagangan pun telah berada di bawah rata-rata harian biasa sebelum bulan Ramadhan, yakni sekitar Rp 1-2 triliun. “Saat ini kan sudah dekat lebaran, jadi pasar cenderung turun. Sudah bisa terlihat dari awal-awal,” katanya.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya