Makasar-– Puluhan mahasiswa se-Makasar, Sulawesi Selatan, yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Makasar Peduli Abu Bakar Ba’asyir, berunjuk rasa di bawah fly over Urip Sumoharjo, Makasar, Jumat (13/8). Mereka mengecam penangkapan Ba’asyir oleh polisi.
Dalam aksinya, mahasiswa membakar bendera Amerika Serikat (AS) dan poster bergambar foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden AS Barrack Obama, dan foto Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD).
Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan
Para pengunjuk rasa menganggap penangkapan Ba’asyir sebagai rekayasa dan pesanan pemerintah AS. Massa juga menyinggung pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) yang lahir dari Keppres No 46 Tahun 2010, yang ditanda-tangani SBY.
Menurut koordinator lapangan, Sufirman, aksi mahasiswa gabungan kampus-kampus se-Makasar ini menuntut Kapolri membebaskan Ba’asyir dari segala dugaan terkait terorisme. Penangkapan Ba’asyir dinilai tidak pantas karena bertepatan dengan kegiatan dakwah yang dilakukan Ba’asyir dan sarat akan kepentingan AS.
“Kami juga meminta SBY memecat Kapolri dan menghimbau umat Islam agar waspada dari propaganda AS atas nama perang terhadap terorisme,” pungkas Sufirman.
Aksi yang dilakukan menjelang waktu berbuka puasa ini berlangsung tertib dan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dari Polrestabes Makasar. Polisi tidak mengambil sikap apa-apa meski mahasiswa melakukan pembakaran terhadap simbol-simbol negara dan negara lain.
dtc/nad