SOLOPOS.COM - Peserta aksi 212 di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

Sebanyak 2.500 orang bergerak ke Jakarta malam ini untuk mengikuti aksi 313 besok.

Solopos.com, JAKARTA — Sekitar 2.500 orang disebut akan bergerak dari wilayah Bogor menuju Jakarta guna mengikuti aksi 313 pada Kamis (31/3/2017) besok.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan menyebutkan dalam pemberitahuan kepada pihak kepolisian massa aksi disebut akan mencapai sekitar 20.000 orang. Namun, pihaknya belum mendapat data pasti terkait angka ini.

“Ini masih kami dalami. Memang jalau pemberitahuan ada sekitar 20.000. Namun kami lakukan pendalaman. Informasi yang kami dapat baru ada 2.500 [orang],” jelasnya, Kamis (30/3/2017).

Menurut Iriawan, Polda Metro Jaya akan terus mendalami informasi dari wilayah-wilayah dari sejumlah wilayah yang berpotensi mengirimkan massa ke Jakarta hingga Kamis malam ini. Dia berharap jumlah massa yang akan ikut dalam aksi besok tidak akan terlalu banyak sebab saat ini merupakan saat-saat menjelang tahapan kampanye Pilkada Jakarta putaran kedua.

Diapun meminta agar massa dari luar Jakarta tidak melakukan longmarch untuk menuju ibu kota sebab hal tersebut berpotensi mengganggu ketertiban umum.

Adapun tuntutan yang diajukan dalam aksi Jumat (31/3/2017) memiliki kesamaan dengan tuntutan yang disuarakan dalam aksi hari ini oleh sejumlah elemen mahasiswa di depan Gedung DPR. Mereka menuntut pencopotan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kini juga maju sebagai calon petahana di Pilkada Jakarta.

“Salah satu poin tuntutan massa hari ini dan besok ada satu yang sama yaitu pencopotan calon nomor 2 yaitu Basuki Tjahaja Purnama,” katanya.

Kamis ini, mahasiswa dari berbagai elemen seperti dari KAMMI, HMI, dan GPI menggelar aksi dengan tuntutan bervariasi. Di antaranya adalah evaluasi kinerja Presiden Jokowi, kasus korupsi e-KTP, serta penegakan hukum terhadap pihak yang mereka anggap sebagai penista agama. Mereka juga menolak komersialisasi pendidkn juga permintaan untuk kembali ke UUD 1945.

“Berkaitan dengan unjuk rasa tadi siang hingga menjelang sore, secara situasi kondusif, tidak ada permasalahan, bahkan yang datang hanya 50 orang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya