SOLOPOS.COM - Artis Jessica Mila yang juga pemilik Solo Pluffy melayani pembeli di Hello Food Festival, Solo Paragon Mall, Minggu (5/8/2017). (Asiska Riviyastuti/JIBI/Solopos)

JCI Solo gelar talkshow pentingnya branding produk.

Solopos.com, SOLO—Junior Chamber International (JCI) Chapter Solo menggelar talkshow pentingnya mem-branding sebuah produk di Pasta Buntel, Jl Tirosari, Laweyan, Solo, Jumat (26/1/2018).

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Local President JCI Chapter Solo, Zen Fuadi, mengatakan, strategi branding bagi sebuah produk sangat diperlukan pengusaha untuk menembus pasar. Persaingan yang semakin ketat, membuat strategi branding penting untuk menjangkau pasar lebih luas lagi. (baca: Seratusan Perempuan Adu 3B di Kontes Solo Beauty Muslimah)

Di sisi lain, masih banyak pengusaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pengusaha rintisan (startup) yang belum paham ihwal branding dan strategi branding yang tepat.

Talkshow bertajuk Open Your Self, Make a Brand tersebut menghadirkan dua pemateri yakni Marcomm Manager Solo Pluffy, Fasichah Tia Nur, dan Pemilik Pasta Buntel, Sri Palgunadi.

“Sasaran kami merupakan pelaku UMKM dan pengusaha startup. Pada talkshow kali ini kami membahas cara mem-branding produk, cara membuat brand, dan strateginya branding yang efektif. Karena banyak sekali pengusaha yang mengeluarkan uang untuk branding namun kurang begitu efektif dan tepat sasaran,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Menurutnya, kedua nama merek seperti Solo Pluffy dan Pasta Buntel cukup efektif. Pasalnya, namanya mudah diingat, unik, sekaligus memancing rasa penasaran. Hal tersebut merupakan salah satu strategi membuat nama brand dalam setiap produk para pengusaha.

“Apalagi dalam era digital dan media sosial seperti ini persaingan akan semakin ketat. Maka kami juga membahas strategi branding melalui digital dan media elektronik, dan media sosial,” imbuhnya.

Marcomm Manager Solo Pluffy, Fasichah Tia Nur, mengatakan branding sangat berpengaruh terhadap penjualan sebuah produk. Dia menyatakan hampir 50% penjualan produk dipengaruhi oleh brand sebuah produk. Oleh sebab itu strategi branding sangat diperlukan untuk menciptakan pasar.

“Selama ini [pengertian] orang masih abu-abu antara branding, marketing, dan selling. Kalau untuk branding fokusnya menciptakan pasar sementara marketing itu fokusnya menciptakan permintaan. Sementara selling itu menembus pasar,” kata dia.

Menurutnya, di Solo Pluffy strategi branding yang diterapkan adalah diferensiasi produk dan beragam aktivitas.

Misi utama dari strategi branding tersebut adalah untuk menegaskan bahwa produk Solo Pluffy merupakan oleh-oleh kekinian satu-satunya di Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya