SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Wartawan Bloomberg menyatakan tidak pernah menyebut Jokowi sebagai pemimpin terbaik se Asia.

Solopos.com, SOLO – Beberapa waktu lalu, beberapa media nasional menyebut Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin terbaik se-Asia dan Australia. Tapi sang penulis justru membantah pernah menyebutkan nama Jokowi menjadi yang terbaik.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

David Tweed, penulis berita berjudul Siapa yang Punya Tahun Terburuk? Nasib Para Pemimpin Asia di 2016 yang diterbitkan Bloomberg menjawab pertanyaan netizen di Twitter.

Pemilik akun Dwi Nugroho menanyakan, “Apakah Anda mengatakan Joko Widodo sebagai pemimpin Asia terbaik di 2016? Kabar itu menjadi rumor di Indonesia,” tulis Dwi Nugroho melalui akun @dwinugr95989941, Selasa (3/1/2016).

Menanggapi pertanyaan Dwi Nugroho, David Tweed menjawab singkat, “tidak”.

Jawaban wartawan Bloomberg (Twitter)

Jawaban wartawan Bloomberg (Twitter)

David Tweed dalam tulisannya memang tidak menyebut nama pemimpin manapun sebagai yang terbaik. David Tweet hanya menyebutkan hasil kinerja sang pemimpin sepanjang 2016 dan tantangan yang mungkin dihadapi pada 2017 nanti.

Dalam penelitiannya, seperti dikabarkan Solopos.com sebelumnya, Bloomberg menerapkan tiga parameter yakni nilai tukar mata uang, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat penerimaan publik. Dalam penelitian tersebut, Kamis (29/12/2016), Presiden Jokowi menjadi satu-satunya presiden yang ketiga nilainya positif.

Dalam kurun waktu Juli 2015-Oktober 2016, tercatat pemerintahan Jokowi mampu meraih peningkatan nilai tukar rupiah 2.41%, pertumbuhan ekonomi 5.02%, dan 69% tingkat penerimaan publik.

Data yang dirilis Bloomberg itu merupakan hasil kerja sama pengelola Bloomberg dengan perusahaan riset dan konsultasi yang berkantor di Menteng, Jakarta Pusat, Saiful Mujani Research and Consulting.

Selain tiga data tersebut, Bloomberg juga menyatakan tantangan terbesar Jokowi untuk tahun 2017. Tantangan itu adalah memastikan rencana Jokowi untuk memperkuat ekonomi Indonesia benar-benar tercapai. Bloomberg juga menyebutkan tantangan itu menjadi semakin berat karena isu SARA semakin merebak di Indonesia.

Capaian positif Jokowi itu mengalahkan Presiden Tiongkok, Xi Jinping; Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe; Perdana Menteri India, Narendra Modi; Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye; Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull; Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak; dan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya