SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SURABAYA—Jawa Timur tahun ini menyiapkan 157.000 sapi potong untuk didistribusikan ke sejumlah daerah di Indonesia.

Kepala Dinas Peternakan Jatim Maskur mengungkapkan pihaknya siap meningkatkan populasi ternak sapi potong guna menyuplai kebutuhan provinsi di luar Jatim. Pertumbuhan produksi diharapkan naik 5% tahun ini. Peningkatan produksi sapi potong Jatim diharapkan berkontribusi merealisasikan swasembada sapi potong pada 2014 mendatang.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Menurut Maskur, salah satu program yang tengah dikebut yakni memperbanyak populasi ternak sapi potong dengan cara mempercepat proses perkawinan. Dinas Peternakan Jatim akan mengoptimalkan pola pengawinan sperma tunggal dengan 10.000 ekor sapi.

“Kami siap memasok kebutuhan Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan provinsi lainnya. Kontribusi suplai sapi potong Jatim sekitar 14,5% dari kebutuhan nasional,” ungkapnya kepada JIBI/Bisnis Senin (7/1/2013).

Menurut Maskur, Sentra produksi terbesar berada di Kabupaten Sumenep dengan populasi sekitar 296.000 ekor. Dinas Peternakan Jatim berharap populasi ternak sapi potong terus meningkat terutama di sejumlah sentra produksi seperti Tuban, Lamongan, Gresik, Banyuwangi, Bangkalan, dan Sampang.

Kesiapan pasokan sapi potong lokal memang cukup strategis menjawab kegelisahan terkait pemangkasan kuota impor daging menjadi 80.000 ton tahun ini. Kenaikan harga daging yang belakangan cukup tinggi merupakan refleksi dari minimnya pasokan sapi lokal.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Importir Daging Sapi Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring meragukan pasokan sapi lokal akan cukup memenuhi kebutuhan nasional, mengingat Jatim telah membatasi pengeluaran ternak dengan bobot di bawah 400 kg.

Dia juga menilai perkiraan pertumbuhan populasi sapi nasional sebesar 5% per tahun tetap tak sebanding dengan porsi impor yang ditetapkan pemerintah sebesar 13% dari kebutuhan daging pada 2013.

“Seharusnya kuota impor tahun ini bisa lebih tinggi. Apalagi konsumsi daging bisa mencapai 2,2 kg per tahun,” tegasnya.

Dia mencatat impor tahun ini sedikitnya perlu mencapai 60.000 ton untuk daging beku saja. Hal itu sejalan dengan usulan Aspidi yang meminta agar pemangkasan impor daging beku dilakukan bertahap dari 100.000 ton pada 2011 menjadi 80.000 ton pada 2012 dan 60.000 ton pada 2013. Surya Mahendra S/JIBI/Bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya