SOLOPOS.COM - Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho dalam gelar perkara ledakan petasan yang menghancurkan jari seorang bocah di Kediri, Jawa Timur, Rabu (27/4/2022). ANTARA Jatim/ Asmaul

Solopos.com, KEDIRI – Seorang bocah berusia sembilan tahun di Kediri, Jawa Timur bernasib nahas.

Tangannya terluka parah setelah mengambil petasan yang awalnya gagal meledak. Saat sudah berada di tangannya tiba-tiba petasan itu meledak hebat.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Jari-jari tangan bocah berinisial DA itu hancur. Lima orang yang menjadi pemilik dan pemicu petasan ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat Polres Kediri.

Kasus ledakan petasan itu terjadi di Jalan Kromosari masuk Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Video amatir korban petasan itu beredar luas di media sosial.

“Untuk kasus Ngadiluwih, tersangka totalnya ada lima orang, yang ditahan dua orang. Tiga lainnya masih di bawah umur, dalam tahap pengawasan penyidik,” kata Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho, di Kediri, Rabu (27/4/2022).

Baca Juga: Jual Beli 9 Kg Serbuk Petasan, 2 Pria Ini Ditangkap Polisi Ponorogo

Ia mengatakan, kasus itu juga terus dikembangkan. Saat ini, para tersangka yang bukan di bawah umur sudah ditahan di Mapolres Kediri untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

A, salah seorang tersangka berkilah dirinya baru tahun ini membuat petasan bersama teman-temannya. Ia juga tidak tahu jika ada korban karena petasan.

“Setelah petasan dinyalakan saya pulang,” kata A seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Kasus ledakan petasan itu terjadi pada Minggu (24/4/2022) pagi. Korban berinisial DA yang tinggal di Desa Blabak, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri itu mengalami luka di bagian jari tangannya karena terkena ledakan petasan.

Baca Juga: Petasan Meledak Robohkan Rumah di Sleman, 4 Orang Ditetapkan Tersangka

Korban ini awalnya berangkat dari rumah mengendarai sepeda angin tanpa pamit kepada kedua orangtuanya untuk pergi jalan-jalan setelah makan sahur.

Di Jalan Kromosari masuk Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih korban melihat ada orang yang sedang menyulut petasan.

Petasan itu setelah disulut ternyata tidak meledak. Kemudian oleh korban, petasan tersebut ditendang lalu diambil menggunakan tangan kanan. Namun setelah diambil petasan itu justru meledak.

Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka parah pada tangan kanannya.

Baca Juga: Petasan Meledak saat Sahur, Satu Rumah Warga di Madiun Kocar-Kacir

Kejadian tersebut juga sempat terekam kamera warga dan viral. Dalam video yang beredar di media sosial, korban langsung berjalan dengan tangan yang sudah luka parah. Bahkan ia tidak nampak menangis.

Tim medis RSUD Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri juga sudah melakukan langkah medis dengan mengoperasi bagian jari korban.

Direktur RSUD SLG Kabupaten Kediri dr. Tony Widyanto Sp OG (K) mengatakan, luka yang diderita pasien masuk kategori luka parah. Selain luka yang tidak beraturan, tulang korban juga sampai terlihat.

Baca Juga: Seorang Pemuda Alami Luka Parah karena Petasan 1 Kg Meledak di Madiun

Untuk itu, tim medis melakukan tindakan medis dengan melakukan operasi pada jari-jari korban. Diharapkan jaringan di jari-jarinya bisa disambung kembali.

“Semoga saja bisa membaik. Kalau kondisinya stabil. Kalau sudah di ruang operasi, mekanisme membuat pasien tenang juga ada,” kata dia pula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya