SOLOPOS.COM - Perum Jamkrindo meresmikan Kantor Cabang Jogja untuk dapat melayani nasabah kredit usaha rakyat (KUR) yang ada di wilayah ini, Jumat (6/12/2013).(JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Harianjogja.com, JOGJA–Penyaluran kredit di wilayah DIY terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Wilayah ini bahkan menduduki peringkat 11 dalam penyaluran kredit secara nasional. Melihat pesatnya pertumbuhan penyaluran kredit di wilayah ini Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) membuka kantor cabang baru.

“Serapan kredit untuk rakyat (KUR) di Jogja termasuk cukup tinggi, menempati peringkat 11 dalam rangking penyaluran secara nasional. Makanya kami memutuskan untuk mengembangkan kantor cabang baru di wilayah ini,” ujar Ketua Dewan Pengawas Perum Jamkrindo Choirul Djamhari disela acara peresmian kantor cabang Perum Jamkrindo Jogja, Jumat (6/12/2013).

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Choirul juga mengatakan tak hanya dari sisi prestasi penyaluran kredit yang menjadi pertimbangan dibukanya kantor cabang di kota ini. Dari sisi perbankan, pertumbuhan penyaluran kredit di perbankan juga sangat baik. Hal ini dinilai telah sejalan dengan pelaksanaan aturan Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan 20% dari portofolio penyaluran kredit untuk UMKM.

“Tidak hanya itu, edaran BI juga menganjurkan 55 persen dari kredit yang disalurkan berupa kredit produktif dan bukan kredit konsumtif. Begitupun nanti di Jogja ini, pertumbuhan kreditnya juga harus diimbangi dengan layanan penjaminan kredit,” terang Choirul.

Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar menambahkan dengan hadirnya cabang baru di Jogja ini diharap dapat mampu meningkatkan pertumbuhan penyaluran kredit kepada masyarakat. Perum Jamkrindo menargetkan pertumbuhan dapat menyerap 20%.

“Kami ingin terus meningkatkan pelayanan dalam penjaminan penyaluran kredit, terutama KUR. Adanya kantor ini tentunya akan memudahkan nasabah. Pelayanannya tidak lagi terpusat di Semarang, tetapi sudah bisa dilayani di Jogja,” jelas Diding.

Diding menambahkan potensi menarik nasabah di wilayah DIY sangat besar. Pertumbuhan ekonomi DIY yang ditopang oleh berbagai jenis usaha rakyat memiliki peluang bagi Perum Jamkrindo untuk memberikan jaminan kredit.

“Jogja ini tumbuh pesat berbagai sektor bisnia. Di antaranya pariwisata, perhotelan, pendidikan, perdagangan dan juga industri kreatifnya. Marketnya sangat potensial,” imbuh Diding.

Adapun pencapaian dan kinerja Perum Jamkrindo 2013 ini untuk laba sebelum pajak Rp561,847 miliar. Laba ini berasal dari total pendapatan sebesar Rp1,479 triliun dan total biaya Rp911,453 miliar. Sementara jumlah pendapatan IJP sampai dengan 31 Oktober sebesar Rp1,116 triliun. Jumlah kredit yang dijamin sampai Oktober sebesar Rp39,102 triliun yang terdiri dari penjaminan kredit non KUR Rp21,425 triliun dan KUR mencapai Rp17,676 triliun.

“Sedangkan total aset perusahaan pada posisi 31 Oktober mencapai Rp7,552 triliun dengan jumlah ekuitas sebesar Rp5,427 triliun,” kata Diding.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya