SOLOPOS.COM - OLAH TKP -- Petugas Polresta Solo melakukan olah tempat kejadian perkara penjambretan di Panularan, Laweyan, Solo, Senin (17/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Solo (Solopos.com) – Aksi penjambretan kembali terjadi di Solo tepatnya di Jl Haryo Panular, Panularan, Laweyan, Solo, Senin (17/10/2011) siang. Pelaku yang diduga berjumlah dua orang ini merampas tas korban di tengah keramaian. Akibatnya, korban, Tutin Pariatun, 42, warga Desa Bentungan, Cawas, Klaten, mengalami kerugian sekitar Rp 50,7 juta.

OLAH TKP -- Petugas Polresta Solo melakukan olah tempat kejadian perkara penjambretan di Panularan, Laweyan, Solo, Senin (17/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Informasi yang dihimpun Espos menyebutkan, saat itu, korban baru saja mengambil uang tunai Rp 50 juta di Bank BCA Jalan Veteran bersama suaminya, Suparno, 43, dengan mengendarai mobil Toyota Avanza AD 8474 TC. Setelah itu Tutin berencana mampir terlebih dahulu ke rumah kakaknya, Tri Susila, 56, yang berada di Panularan RT 4/ RW VI, Laweyan atau di belakang Pasar Kadipolo.

Karena jalan masuk ke rumah kakaknya terlalu sempit, maka Suparno memarkir mobilnya di depan gang tepatnya di depan kampus Politeknik Pratama Mulia (Politama) atau di lokasi kejadian. Usai mobil selesai diparkir, korban turun dari mobil. Saat itulah dari arah selatan, dua orang pengendara sepeda motor Suzuki Satria FU warna hitam merampas tas korban yang berisi uang tunai Rp 50,7 juta dan surat-surat penting lainnya.

Diduga, mobil korban sudah diincar oleh pelaku. Bahkan ban belakang mobil sebelah kanan sempat diketahui gembos, yang kemungkinan akibat ulah pelaku. Namun saat itu, korban tetap melanjutkan perjalanan hingga sampai di lokasi kejadian.
Warga yang melihat kejadian itu, mencoba mengejar dua orang pelaku tersebut yang kabur ke arah barat melintasi Jl dr Radjiman. Namun warga gagal menemukan jejak pelaku ngebut dengan kecepatan tinggi. “Saat itu, saya melihat dua orang berboncengan dari arah utara menuju ke selatan. Sesampai di pintu gerbang kampus Politama, sepeda motor itu kembali belok ke arah utara. Tak lama kemudian, korban berteriak jambret,” papar Endang Setyawati, 42, penjual es dawet yang berjualan di belakang mobil korban, saat ditemui Espos, di lokasi.

Menurut Endang, kejadian itu begitu cepat. Ia pun mengetahui kasus penjambretan setelah mendengar teriakan korban. “Biasanya tempat ini digunakan tempat untuk parkir mobil korban, karena rumah kakak korban masuk gang,” terangnya.
Menurut keterangan kakak korban, Tri Susilah, 56, Tutin bersama anak dan suaminya kerap mampir ke rumahnya. “Saat ini adik saya terlihat syok atas kejadian ini. Saya juga tidak tahu uang itu akan digunakan untuk apa,” papar Tri.

Saat kejadian itu, kata Tri, di dalam mobil ada terdapat lima penumpang yakni Tutin, 42, Suparno, 43, duduk di depan sedangkan penumpang di tengah adalah anak-anak mereka, Diah, 11; Ibnu, 4 serta Nita, 22. “Uang yang dijambret yakni uang tunai yang diambil dari bank BCA sebesar Rp 50 juta, adapun sisanya Rp 700 ribu merupakan uang tunai yang dibawa adik saya dari Cawas,” terang Tri.

Tak lama kemudian, polisi datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP diketahui ban belakang mobil diduga sengaja digemboskan oleh pelaku. “Kasus ini masih dalam penyelidikan petugas. Selanjutnya sejumlah saksi akan kami mintai keterangan guna mengungkap kawanan pelaku,” papar Kapolsek Laweyan, Kompol Subagyo mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo.

m98

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya