SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Jamaah An Nadzir memiliki penanggalan berbeda tentang Idul Fitri. Pagi ini 500-an jamaah An Nadzir di Sulawesi Selatan melaksanakan salat Id, Rabu (8/9).

Salat Id dilaksanakan di belakang Kampus Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP), Kabupaten Gowa, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari pemukiman jamaah tersebut.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Sejak pagi hari shalawat dan takbir dikumandangkan di lapangan tersebut. Jamaah laki-laki datang dengan mengenakan baju berwarna hitam dengan rambut gondrong. Sedangkan untuk para wanita mengenakan pakaian warna yang sama dan menggunakan cadar.

Sekitar 10  polisi berjaga-jaga mengamankan lokasi tempat shalat Id dilakukan.

“Pelaksanaan salat Id karena berdasarkan pengamatan bulan yang sudah dilakukan sejak bulan Sya’ban dan di pertengahan bulan Ramadhan menggunakan kain hitam,” ujar pimpinan jamaah An Nadzir, Lukman A Bakti, kepada wartawan.

Selain melakukan pengamatan bulan, kata Lukman, jamaah juga mengamati datangnya hilal lewat pasang surut air laut di Kabupaten Takalar. “Ketinggian puncak air laut adalah hari ini,” terangnya.

Lukman juga mengakui tidak ada larangan dari pihak mana pun untuk merayakan Lebaran hari ini, berbeda dengan keputusan pemerintah.

“Saat pertemuan dengan Dirjen Bimas Depag, tidak ada satu pun yang menyalahkan untuk melaksanakan salat Id,” tuturnya.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya