SOLOPOS.COM - Rektor UKSW Intiyas Utami (dua dari kanan) dan Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt Mery Kolimon menandatangani nota kesepahaman (PKS) dengan Sinode GMIT. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Dalam menjalankan amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga dan Gereja Masehi injili di Timor (GMIT) bersinergi sebagai partner strategis dalam mewujudkan layanan pendidikan unggul.

Dalam mewujudkan visi ini, Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., dan Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Dr. Mery Kolimon menandatangani nota kesepahaman (PKS) dengan Sinode GMIT bertempat di ruang VIP Harper Hotel Kupang, Kamis (7/9/2023).

Berdasarkan keterangan tertulis, Rektor Intiyas menyambut baik kerja sama dengan Sinode GMIT dan Yapenkris Agape dan berharap UKSW bisa memberi kontribusi dalam pendampingan sekolah unggul untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan, khususnya di Yayasan Pendidikan Kristen (Yapenkris).

“Kami melihat karya-karya dari dosen di UKSW dapat diimplementasi pada wilayah-wilayah di Provinsi NTT khususnya di gereja-gereja di luar GMIT,” terangnya.

Intiyas turut mencontohkan, Fakultas Teknologi Informasi (FTI) akan membawa mahasiswa dalam implementasi Kurikulum Talenta Merdeka dalam hal pengembangan data base jemaat.  Selain itu, Rektor Intiyas juga menyebut, terbuka peluang bagi dosen dan mahasiswa dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) untuk bisa membantu manajemen gereja guna pengembangan UMKM.

Lebih lanjut, Rektor Intiyas juga menegaskan bahwa hal tersebut merupakan bentuk kontribusi nyata dari UKSW dalam membantu pengembangan ekonomi jemaat.

“Jadi dalam pointnya, kurikulum yang dipakai oleh UKSW yakni Talenta Merdeka, memberi ruang bagi mahasiswa dan dosen untuk berinovasi. Tidak hanya menulis karya ilmiah melainkan juga menghasilkan karya-karya inovasi yang siap diimplementasi di masyarakat,” imbuhnya.

Turut membersamai Rektor Intiyas dalam penandatanganan kerja sama ini, hadir Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian Yafet Yosafet Wilben Rissy, SH., M.Si., LLM., Ph.D. (AFHEA).

Yafet Yosafet Wilben Rissy menyebut kerja sama ini adalah komitmen UKSW dan Majelis Sinode GMIT untuk bertindak nyata dalam menyiapkan sumber daya manusia di kalangan GMIT secara khusus.

Diungkapkannya, UKSW ingin menghadirkan sekolah model yang ada di GMIT, dari TK, SD, SMP dan SMA. Tak hanya itu, UKSW juga memberikan topangan beasiswa, proyek penelitian untuk menuntaskan masalah, penataan manajemen gereja, keuangan gereja dan lainnya.

“Kita akan bekerja sama dengan klasis-klasis. Saat ini kita mulai dari Klasis Mollo Barat, di mana sekolah-sekolah ini berada di wilayah pelayanan mereka. Kita dorong untuk penyediaan fasilitas pendidikan serta beasiswa,” ujarnya.

Pembangunan Sekolah Unggul

Sementara itu, Pdt. Dr. Mery Kolimon menjelaskan kerja sama antara GMIT dan UKSW sudah berlangsung sejak lama, karena GMIT adalah salah satu gereja pendukung hadirnya UKSW. Disebutkannya, UKSW berkomitmen untuk mendukung pelayanan GMIT baik di NTT maupun NTB dengan segala kapasitas yang ada.

Salah satu bidang yang dibicarakan secara serius dalam kerja sama ini adalah mengenai masalah pendidikan. Bagi Pdt Mery, kehadiran UKSW memberikan kontribusi nyata dari lembaga pendidikan tinggi yang didirikan dan didukung GMIT bagi sekolah-sekolah di GMIT yang tersebar di NTT.

Pada hari yang sama, Wakil Rektor UKSW dengan pimpinan Yapenkris AGAPE di SoE juga menandatangani PKS untuk pembangunan sekolah unggul di SoE.

“Kami mohon doa bagi seluruh warga GMIT dan masyarakat NTT agar MoU yang ditandatangani hari ini dapat ditindaklanjuti agar kita berhasil memiliki sekolah unggul, sekolah model di Kota SoE,” tandasnya.

Sementara itu, Greet S. Daniel, M.Pd., selaku pimpinan Yapenkris Agape SoE yang hadir menandatangani PKS menegaskan bahwa PKS tentang Program Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Kristen GMIT adalah sebuah kerja sama yang baik guna meningkatkan mutu pendidikan di TTS.

“Kita ingin bisa bersaing dengan sekolah-sekolah lain yang ada di Kota SoE. Dengan PKS ini, kita lebih fokus pada peningkatan kapasitas guru, manajemen sekolah dan nantinya sekolah-sekolah kami menjadi tempat belajar bagi sekolah terpencil lainnya,” ujarnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya