SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SURABAYA -– Pemerintah Kota Surabaya kini tinggal selangkah lagi mewujudkan proyek pembangunan transportasi publik. Selain akan membangun monorel, seperti juga direncanakan Jakarta, Surabaya juga berencana membangun jalur trem di kota pahlawan tersebut.

Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember, ITS, Surabaya Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya akan mengembangkan moda transportasi massal monorail dan trem mulai Juli 2013.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“Wali Kota Surabaya Ir. Tri Rismaharini, M.T. akan mengawali proyek itu dengan membuka tender internasional untuk proyek itu pada Juli mendatang dan ITS diminta untuk mengawal proyek itu sampai tuntas pada tahun 2014,” kata Tri Yogi, Senin (21/1/2013).

Menurut dia, ITS tidak akan terlibat secara teknis karena urusan teknis akan ditangani kontraktor yang memenangi tender itu. Namun, ITS akan mengawal proyek itu mulai dari tender hingga operasional dan selesai agar sesuai dengan standar kelayakan untuk monorail dan trem.

“ITS sendiri akan mengerahkan sejumlah pakar untuk itu, di antaranya teknik sipil transportasi, teknik sipil manajemen konstruksi, teknik sipil konstruksi/struktur, arsitektur, perencanaan wilayah dan kota, teknik informatika, teknik elektro, teknik mesin, desain produk, dan teknik lingkungan,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa keterlibatan itu sesuai dengan permintaan walikota saat datang ke Rektorat ITS pada Kamis (17/1/2013) lalu.

“ITS siap mendukung pelaksanaan pengembangan moda transportasi massal untuk solusi kemacetan itu, terutama untuk pembangunan monorail, trem, dan pembenahan angkutan kota,” katanya.

Secara terpisah, Ketua Pusat Studi Transportasi dan Logistik LPPM ITS Ir. Hera Widyastuti, M.T., Ph.D. menyatakan bahwa ITS siap mendukung program monorail yang akan dikembangkan di wilayah barat hingga ke timur Surabaya, sedangkan program trem akan dibangun di wilayah utara hingga ke selatan Surabaya.

“Kami bentuk tim teknis ini dari ahli berbagai keilmuan yang terkait, bahkan Pembantu Rektor II (Ir. Muhammad Faqih, M.S.A., Ph.D.) juga ikut terlibat mewakili bidang ilmu arsitektur,” katanya.

Ia menambahkan tim teknis ITS akan mendampingi proyek pengembangan monorail dan trem ini dari mulai lelang hingga pelaksanaan operasional lapangan.

“Tim teknik ITS akan melibatkan pakar transportasi, arsitektur, konstruksi/struktur, perencanaan wilayah, mesin, desain produk, lingkungan, elektro, dan informatika,” katanya.

Sementara itu, rencana pembangunan jalur monorail di Jakarta masih belum jelas. Bahkan, Adhi Karya, disebut-sebut mundur dari proyek monorail  jalur Kuningan.

Tak hanya itu, pihak Adhi Karya berencana meminta kompensasi atas proyek tiang monorail yang telah mereka laksanakan beberapa tahun silam.

Meski mundur dari proyek Kuningan, perusahaan di bawah Kementerian BUMN ini berminat membangun jalur monorail Cibubur-Cawang-Bekasi Timur. (Antara/sae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya