SOLOPOS.COM - Jakarta banjir, Kamis (17/1/2013). (Dok/JIBI/Bisnis)

Jakarta banjir, Kamis (17/1/2013). (Dok/JIBI/Bisnis)

JAKARTA–Banjir di Jakarta, tidak hanya mengganggu aktivitas ekonomi ibu kota tetapi juga aktivitas ekonomi secara nasional.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Jalan utama Sudirman-Thamrin bisa banjir, kemudian Istana Negara dan Balai Kota juga banjir. Jakarta merupakan pusat ekonomi nasional, sehingga jika ekonomi ibukota terganggu, ekonomi nasional juga ikut terganggu,” ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang, Kamis (17/1/2013).

Hitung-hitungan Sarman, pengusaha di DKI Jakarta bisa merugi Rp2 miliar per jam akibat bencana banjir tersebut. Kerugian tersebut terutama diderita oleh perniagaan dan perdagangan akibat distribusi barang yang tidak lancar. Adapun, kegiatan ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok juga pasti terganggu.

Selain niaga, transaksi bisnis dan kegiatan produksi juga akan tertunda. “Kerja tidak efektif, seperti di kawasan industri Pulogadung. Buruh tidak masuk karena tidak bisa tembus jalan,” sambungnya.

Kadin DKI Jakarta berharap pemerintah daerah dan pemerintah pusat bisa segera menanggulangi bencana banjir. Pengusaha pada dasarnya akan mendukung segala upaya yang dilakukan pemerintah agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

“Pemda dan pemerintah pusat harus fokus dan serius tangani banjir. Mereka harus siapkan target, karena semakin lama debit banjir tidak akan berkurang, pasti bertambah terus,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya