SOLOPOS.COM - Ilustrasi wanita Maroko (www.pinterest.com)

Wanita Maroko dilarang menjadi pembantu rumah tangga (PRT) di Saudi.

Solopos.com, SOLO – Pemerintah Maroko mengambil keputusan melarang wanita Maroko berpergian ke Arab Saudi dengan tujuan bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Keputusan ini mulai berlaku pada 7 Desember 2015.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Pemerintah Maroko tidak menyebutkan alasan pasti pengambilan keputusan ini, mereka hanya mengatakan peraturan tersebut diambil untuk menghindari masalah.

Baru-baru ini media sosial di Saudi memang dihebohkan dengan isu ini, pembantu rumah tangga Maroko disebut-sebut menjadi penyebab masalah rumah tangga masyarakat Saudi. Hal itu diungkapkan oleh beberapa warga Arab Saudi yang terganggu dengan isu ini.

Tahani, seorang wanita Saudi, mengatakan peraturan itu adalah yang terbaik. Hal itu lantaran laki-laki Saudi kerap jatuh cinta kepada pembantunya yang berasal dari Maroko. Bagi pria yang sudah menikah tentu saja hal ini menjadi sebuah masalah. Suami akan berselingkuh dengan mereka atau bahkan menceraikan istri mereka untuk menikahi pembantu Maroko.

Mohammed, seorang pria Saudi, mengatakan sebagian besar perempuan Maroko menyebabkan masalah bagi keluarga di Saudi.

“Mayoritas dari mereka datang ke sini dengan satu niat yaitu untuk mengambil alih istri dari tuan mereka dan menikah tuan mereka. Saya tahu dari banyak keluarga yang menderita karena banyak pria yang menceraikan istri mereka untuk menikah pembantu rumah tangga asal Maroko. Yang terbaik adalah melarang mereka datang untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi,” lanjutnya sebagaimana dilansir Emirates247.com, Selasa (24/11/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya