SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Gadis 8 tahun itu menyuruk sendirian di jalanan di sebuah kota di Jepang 4 tahun silam. Ketika diajak bicara, dia tak bisa ngomong karena lidahnya tidak sempurna.

Namun untunglah gadis itu bisa menulis, meski tidak lancar. Dari situlah terkuak bahwa dia berasal dari Indonesia. Sebut saja namanya Melati. Kini dia dirawat keluarga WNI di Jepang. Diduga Melati adalah korban penculikan dengan sasaran perdagangan organ tubuh.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

“Anak itu hilang saat usia 8 tahun. Sekarang umurnya sudah 12 tahun,” ujar Sekjen Komnas Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait kepada detikcom, Rabu (13/1).

Lidah Melati tak sempurna diduga karena dipotong oleh penculiknya dengan tujuan untuk menghilangkan jejak. Luka potongan terlihat sudah lama.

Luka lainnya ditemukan di pinggang bagian  belakang. “Kemungkinan dia kehilangan satu ginjal,” ujar Arist.

Temuan ini menambah keyakinan adanya sindikat perdagangan yang bermain, setelah kasus hilangnya bayi yang baru dilahirkan di Puskesmas Kembangan, Jakarta Barat, awal pekan ini.

“Kita bisa memastikan telah terjadi sindikat perdagangan bayi. Eksekutor mulai masuk ke ruangan rumah sakit dan ruang bayi. Modusnya seperti itu,” ujar Arist.

Arist melihat, sindikat sudah mulai berani beraksi secara terang-terangan. Sindikat sudah berani menerobos penjagaan yang ada di rumah sakit dan puskesmas.

Komnas PA saat ini tengah mengecek informasi yang lengkap tentang Melati. “Kita mau lihat luka anak itu bagaimana,” ungkap Arist.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya