SOLOPOS.COM - Program Studi Destinasi Pariwisata (Despar) Fakultas Interdisiplin (FId) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) memberikan Pelatihan Pembuatan Paket Wisata bagi Pengelola Desa Wisata di Ruang Cargo Gedung G, Rabu (8/11/2023). (Istimewa).

Solopos.com, SALATIGA – Program Studi Destinasi Pariwisata (Despar) Fakultas Interdisiplin (FId) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) memberikan Pelatihan Pembuatan Paket Wisata bagi Pengelola Desa Wisata di Ruang Cargo Gedung G, Rabu (8/11/2023).

Dalam pelatihan ini, hadir 14 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Salatiga dan sekitarnya. Kelompok tersebut adalah Pokdarwis Sitalang Kauman Kidul, Kalitaman Salatiga (Kalisa), Rimba Buana Kecandran, Seroja Tegalrejo, Arjuna Noborejo, Svarna Gatra Tingkir Lor, Pasar Tegalan Blotongan, Arga Binangun Ledok, Tapak Hapsari Mangunsari, Desa Wisata Tingkir Lor, Desa Keditan, dan Desa Candirejo.

Koordinator penyelenggara kegiatan Dr. Lasti Nur Satiani, S.S., M.Pd., menuturkan bahwa desa wisata di Salatiga dan sekitarnya mempunyai potensi yang sangat besar. Namun, seringkali pengelolaan yang dilakukan belum maksimal dikarenakan sumber daya manusia (SDM) yang belum menguasai pemasaran desa wisata.

Hal inilah yang mendorong Prodi Despar untuk mengadakan pelatihan bagi pengelola desa wisata. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Pokdarwis dapat membuat paket wisata dan melakukan pemasaran yang efektif sehingga memberikan kontribusi bagi desa wisatanya.
Dr. Lasti Nur Satiani menyebut bahwa salah satu hal penting dari pembuatan paket wisata adalah kegiatan yang ditawarkan.

Ia mencontohkan Program Gowes Tingkir Lor. Di desa ini, wisatawan dapat mengelilingi desa, berkunjung ke tempat pembuatan Coklat Tempe (Late), belajar gamelan, belajar pembuatan souvenir dari anyaman, dan lainnya. “Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan desa wisata dapat membuat paket wisata yang akhirnya memberikan manfaat dan kontribusi ekonomi warga setempat,” terangnya.

Dinyatakannya, ini adalah kali kedua Prodi Despar melakukan pelatihan bagi desa wisata. Setelah pelatihan ini, Prodi Despar juga akan melakukan pendampingan dalam pelaksanaannya. “Dari kegiatan ini yang terpenting adalah pendampingannya, dipraktekkan ilmunya, dan diteruskan kepada pengelola lain agar program terus berkelanjutan,” imbuhnya.

Garda Terdepan Pariwisata

Membuka kegiatan, Dekan FId Prof. Daniel Daud Kameo, S.E., M.A., Ph.D., menyebut bahwa Pokdarwis merupakan pasukan terdepan industri pariwisata. Saat ini, pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendominasi ekonomi dunia dengan menyumbang 10-11% pendapatan dan terus meningkat.

Prof. Daniel Daud Kameo juga turut memberikan apresiasi bagi Pokdarwis atas kontribusi yang diberikan dari kesadaran akan pengembangan desa wisatanya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengelolaan desa wisata. Lebih lanjut, ia berharap Pokdarwis dapat mengambil manfaat dari Pelatihan Prodi Despar UKSW yang merupakan satu-satunya Prodi Despar di Jawa Tengah dan merupakan salah satu dari 20 Prodi Despar yang ada di Indonesia. “Kami harap Pokdarwis dapat menjadi ujung tombak desa wisata dan memberikan kontribusi untuk negeri,” pungkasnya.

Dalam pelatihan tersebut, tiga dari empat narasumber dengan sertifikasi pembuatan paket wisata dihadirkan untuk memberi pembekalan. Ketiganya adalah Dr. Lasti Nur Satiani dengan materi Pengembangan Produk dan Pembuatan Paket Wisata, Wakil Dekan FID Aldi Herindra Lasso, S.Pd., M.M.Par., Ph.D., dengan materi Perhitungan Harga Paket Wisata, serta Rini Kartika Hudiono, S.Pd., M.A., dengan materi Praktek Pembuatan dan Perhitungan Paket. Lainnya, Christian Lilik Henri Setiawan Nivak, M.Kom., memberikan materi mengenai Pembuatan Brosur.

Dijumpai di sela kegiatan, Ketua Forum Komunikasi Pokdarwis Salatiga Wido Murwadi mengungkapkan terima kasihnya kepada UKSW atas terselenggaranya pelatihan ini. Ia menyebut bahwa materi yang diberikan sangat relevan dan sangat dibutuhkan Pokdarwis. “Dengan adanya kegiatan ini, mindset Pokdarwis berubah dari yang biasa-biasa saja menjadi mindset pariwisata. Dengan ini diharapkan desa wisata akan terus berkembang dan memiliki paket-paket wisata yang menarik,” pungkasnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya