SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) menolak kenaikan harga BBM karena akan berdampak buruk pada para pengusaha khususnya UMKM.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Ketua Umum DPP IWAPI, Rina Fahmi Idris mengatakan, usaha mikro kecil yang paling terkena kena imbas kenaikan BBM.

“Mereka tidak bisa serta merta menaikkan harga. Apalagi kompetisi dengan kualitas harus dilakukan seiring sejalan,” ujarnya, Rabu (28/3) lalu.

Pengurangan komponen produk, lanjutnya, bukan solusi karena bisa mengurangi kualitas. Rina mengatakan, banyak upaya yang bisa dilakukan pemerintah selain menaikkan BBM. Pihaknya mengusulkan adanya badan koordinasi yang khusus bertugas mengkoordinasi dana PKBL dan CSR dari perusahaan.

“Selama ini, seringkali tidak tepat sasaran dan tidak merata penyalurannya,” ujarnya.

Menanggapi usulan ini, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Nus Achmad Affandy mengakui selama ini ada sekitar Rp60 miliar hingga Rp80 miliar dana PKBL dan CSR, dan hanya 65% yang terserap.

“Terkadang PKBL kurang sejalan dengan line bisnis yang dibantu,” ujarnya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya