SOLOPOS.COM - Tim ITS PKU Muhammadiyah Surakarta mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Peduli Diabetes Mellitus di Kebayanan Dusun Songgorunggi Desa Dagen Kecamatan Jaten, Karanganyar, Sabtu (2/9/2023) lalu. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Tim Institut teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah Surakarta mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Peduli Diabetes Mellitus Melalui Pemberdayaaan Kader Posyandu Lansia di Kebayanan Dusun Songgorunggi Desa Dagen Kecamatan Jaten, Karanganyar, Sabtu (2/9/2023) lalu.

Kegiatan PKM tersebut sebagai wujud impelementasi Hibah PKM dari DRTPM Kemendikbudristek 2023 oleh tim ITS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan ketua tim Retno Dewi Noviyanti, S.Gz., M.Si.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Kegiatan ini diikuti 20 peserta terdiri atas kader posyandu lansia dan perwakilan anggota PKK dari masing-masing RT di wilayah tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara tim yang terdiri atas dosen dan mahasiswa dari prodi S1 Gizi dan DIII Kebidanan Fakultas Ilmu kesehatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Selasa (3/10/2023), tujuan pelatihan kader kesehatan posyandu ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan posyandu lansia terkait pemahaman penyakit tidak menular, deteksi dini, pencegahan, penanganan serta penyediaan makanan tambahan berbahan lokal dari bekatul padi IR 64 bagi penderita Diabetes Mellitus.

Kegiatan pelatihan kader kesehatan posbindu ini dibuka Kepala Desa Dagen, Andi Susilo Purnomo, SH. Dia menyampaikan posyandu lansia adalah salah satu upaya pembangunan di bidang kesehatan yaitu mewujudkan masyarakat sehat melalui upaya promotif dan preventif.

Selain itu kegiatan pelatihan kader kesehatan ini diharapkan mampu menumbuhkan jiwa sosial kemasyarakatan di bidang kesehatan warga Dusun Songgorunggi khususnya lansia. Untuk itu kader kesehatan yang telah dilatih diharapkan dapat berperan serta aktif untuk pelaksanaan posbindu lansia yang masih dilaksanakan tiap 2 bulan sekali serta dapat memanfaatkan bahan makanan lokal dalam pembuatan PMT.

Kepala UPTD Puskesmas Jaten II, Sri Lestari, SKM, M.Kes memberikan materi kebijakan pemerintah terkait Penyakit Tidak Menular (PTM) serta serta deteksi dini di posyandu. Dia menyampaikan meningkatnya kasus PTM secara signikan akan menambah beban Masyarakat dan pemerintah, karena penanganannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, biaya yang besar dan teknologi tinggi.

“Kasus PTM memang tidak ditularkan namun mematikan dan mengakibatkan individu menjadi tidak atau kurang produktif namun PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko melalui deteksi dini di Posyandu,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Pada kesempatan itu Dosen Prodi DIII Kebidanan, Wijayanti, SST, M.Kes memberikan materi tentang penyakit Diabetes Mellitus termasuk gejala, jenis, faktor resiko, cara pengendalian, dan pencegahanya.

Selanjutnya Dosen Prodi S1 Gizi, Retno Dewi Noviyanti, S.Gz, M. Si memberikan materi komplikasi DM, diit bagi penderita DM meliputi tujuan, syaratnya sehingga diit dilakukan dengan tepat jumlah, tepat jenis, dan tepat waktunya.

Sedangkan Dosen Dosen Prodi S1 Gizi, Dodik Luthfianto, S.Pd, M.Si. dan Agung Setya Wardhana, S.Tp, M.Sc menyampaikan materi pembuatan makanan tambahan berbahan lokal berupa kastangel berbahan baku bekatul jenis IR 64 untuk menjaga stabilitas gula darah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya