SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bandung–Institut Teknologi Bandung (ITB) menegaskan tidak pernah mengajarkan tentang cara merakit bom kepada mahasiswanya yang belajar pada Program Studi Teknik Kimia.

“Kami tidak pernah mengajarkan alumnus Prodi Teknik Kimia tentang cara merakit bom,” kata Wakil Rektor Bidang Bidang Komunikasi, Informasi dan Kemitraan ITB, Prof Dr Hasanudin Zaenal Abidin, di Bandung, Selasa, terkait seorang alumnusnya yang diduga terlibat jaringan terorisme.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Ia menjelaskan, secara global Program Studi Teknik Kimia ITB mempelajari semua hal yang berhubungan dengan chemical engineering process.

“Teknologi itu kan bebas nilai, siapun bisa menggunakannya, sedangkan untuk pemanfaatkan dari teknologi itu kan tergantung kepada orangnya,” kata Hasanudin.

Salah satu terduga teroris yang ditangkap Mabes Polri, Kurnia Widodo, tercatat sebagai alumus Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Teknik Kimia, tahun 2000 lalu dan masuk ke ITB tahun 1992.

Keterangan mengenai Kurnia Widodo tersebut diperoleh setelah pihaknya melakukan cek silang pada data alumni di ITB.

Dari data alumni tersebut, kata Hasanudin, diketahui bahwa Kurnia Widodo adalah alumnus ITB yang lahir di Medan pada 1 September 1974.

“Kalau dari data buku alumni dia lahir di Medan 36 tahun silam dan untuk alamat sekarang kami tidak mengetahui secara pasti,” kata Hasan.

Menurutnya, ITB tidak dapat berbuat apapun terkait penangkapan Kurnia Widodo oleh Mabes Polri karena yang bersangkutan merupakan alumnus ITB.

“Dia kan sudah alumnus, jadi kami tidak tahu menahu mengenai kegiatan dia selepas lulus dari ITB,” ujarnya.

inilah/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya