SOLOPOS.COM - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma. (JIBI/Solopos/Antara/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Isu pengunduran diri Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma, kembali muncul setelah dikabarkan berkemas di Balai Kota Surabaya, Kamis (27/2/2014) kemarin. Meski kabar itu dibantah Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana, isu ini mendapat respons dari berbagai pihak, termasuk kalangan partai politik non PDIP yang memujinya.

Wakil Sekjen Partai Hanura Kristiawanto menilai langkah yang akan dilakukan Risma adalah sesuatu hal yang bagus. “Beliau memfokuskan pada pembangunan sosial, jika kita pahami makna pembangunan secara substansi. Pembangunan tidak hanya fisik atau infrastruktur semata,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (28/2/2014).

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Dia menilai Risma mempunyai prioritas dalam kinerja sebagai orang nomor satu di Surabaya. Selama itu tidak bertentangaan dengan hukum, tidak jadi masalah. “Sosok Ibu Risma sebagai kepala daerah cukup unik, beliau punya kelebihan tersendiri dibanding kepala daerah lainnya.”

Kendati demikian, cara tersebut belum tentu pas diterapkan untuk daerah lain. Pasalnya, kepala daerah harus bisa melihat skala prioritas pembangunan yang harus dilakukan. Dia menilai sosok Risma ini kebetulan pas dan diterima masyarakat Surabaya.

“Ibu Risma perlu kita apresiasi genuinitasnya sebagai wali kota, lepas dari kontroversi di masyarakat. Artinya beliau sudah memberikan warna dan perubahan di Surabaya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya