SOLOPOS.COM - Foto udara kondisi permukiman warga yang rusak parah terdampak erupsi Gunung Ruang di Desa Laingpatehi Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Jumat (3/5/2024). Dua desa yang berada di bawah kaki Gunung Ruang yaitu Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente menjadi desa paling parah terkena dampak letusan Gunung Ruang dan puluhan rumah di lokasi tersebut tertimbun material abu vulkanik. ANTARA FOTO/Andri Saputra/aww.

Solopos.com, SITARO — Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral membantah informasi yang menyatakan bahwa Pulau Tagulandang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara akan tenggelam akibat erupsi Gunung Ruang.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, Sabtu (4/5/2024), mengatakan bahwa informasi yang memuat narasi akan tenggelamnya Pulau Tagulandang mencuat menjadi konsumsi publik seiring terjadi rentetan erupsi Gunung Ruang pada 17 April dan 30 April 2024.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Badan Geologi menegaskan bahwa informasi itu tidak benar atau bohong dan telah meresahkan masyarakat, khususnya penduduk di Pulau Tagulandang yang saat ini sedang menghadapi dampak bencana.

Merespons hal tersebut, Wafid meminta masyarakat untuk tetap tenang dengan tidak termakan oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan seperti itu.

Pihaknya telah menyiapkan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat untuk mengetahui kabar seputar perkembangan aktivitas Gunung Ruang. Mulai dari informasi digital melalui aplikasi MAGMA Indonesia, dan laman internet PVMBG.

Termasuk juga telah menyiagakan para petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ruang di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Sitaro dan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung, Jawa Barat untuk melayani kebutuhan informasi kepada masyarakat.

Sebagai informasi, laporan terbaru dari tim Badan Geologi, aktivitas Gunung Ruang masih tinggi sebagaimana hasil dari pengamatan yang dilakukan pada Jumat (3/5/2024) malam.

Dalam pengamatan tersebut tim Badan Geologi masih merekam gempa letusan, gempa vulkanik dangkal, dalam dan gempa tektonik jauh, serta tremor menerus dengan energi yang relatif kecil.

Kemudian, pengamatan secara visual juga masih didapati asap kawah berwarna putih-kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi pada kisaran 100-300 meter dari puncak kawah.

Atas kondisi tersebut sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan pihaknya menargetkan semua warga Tagulandang yang bermukim pada radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Ruang harus segera dievakuasi menuju tempat pengungsian di luar pulau itu.

Data terakhir dari BNPB setidaknya saat ini tersisa 5.719 dari 12 ribuan orang warga Tagulandang masih tertinggal dan setidaknya sampai dengan hari Minggu (5/5/2024) semua harus dievakuasi ke pengungsian.

Tidak Percaya Hoaks

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengingatkan kepada pengungsi yang terdampak erupsi Gunung Ruang untuk tidak percaya dengan hoaks atau berita-berita bohong.

“Banyak hoaks yang menyebar di sejumlah media sosial, tidak usah dipercaya. Biar saja informasi yang benar dari pemerintah,” kata Suharyanto saat bertatap muka dengan pengungsi dari Pulau Tagulandang yang dievakuasi di Aula Kadademahe GMIST Imanuel Ondong, Siau, Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (4/5/2024).

Siau merupakan ibukota dari Kabupaten Kepulauan Sitaro, yang menjadi tempat pengungsian warga terdampak Gunung Ruang, selain Kota Manado, Bitung dan Minahasa utara.

Sejauh ini BNPB dan masyarakat menerima berbagai berita hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, karena hanya membuat warga semakin takut dan bingung.

Pernyataan lain yang disampaikan Kepala BNPB itu juga soal pengungsi agar tidak dulu kembali ke tempat asal, sampai ada pengumuman resmi dari pemerintah.

“Saat ini pemerintah fokus pada penanganan warga yang mengungsi serta distribusi bantuan yang menjadi kebutuhan utama warga,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya