SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Istri polisi yang memutilasi anaknya kini masih diperiksa di RS Polri Kramat Jati. Sang suami kini mengungsi ke rumah Kapolsek Tanjung Duren.

Solopos.com, JAKARTA — Mutmainah alias Iin, istri polisi yang memutilasi anaknya, dipastikan mengidap kelainan jiwa. Sementara itu, sang suami, Aipda Deni Siregar, dan anak pertamanya yang selamat dari mutilasi itu, mengungsi ke rumah salah satu pejabat kepolisian.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Pasalnya, ayah dan anak tersebut masih kaget dan rumahnya yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) mutilasi masih dipasangi garis polisi.

“Yang bersangkutan juga masih trauma, belum bisa dilakukan pemeriksaan. Kita juga lihat kondisi psikologis suaminya. Bahkan ini suaminya juga masih numpang sama Kapolsek Tanjung Duren, karena untuk TKP-nya juga masih di-police line,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Awi Setiono, kepada wartawan di Balai Pertemuan Metro Jaya, Selasa (4/10/2016). Baca juga: Ibu Pemutilasi Anak Tak Merasa Bersalah Bunuh Bayinya.

Menurut Awi, saat ini Mutmainah berada dalam perawatan Rumah Sakit RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, dan belum bisa diambil keterangannya selama keadaan wanita tersebut belum stabil. “Dirawat, itu kan proses pemeriksaan kejiwaan, kan setelah kita bertanya, jiwanya memang tidak stabil,” kata Awi.

Menurut Awi, Mutmainah tidak merasa telah memutilasi dan membunuh anak bungsunya yang baru berusia satu tahun serta melukai putri sulungnya. Seperti diketahui, istri Aipda Deni Siregar ini membuat syok suaminya ketika pulang bekerja mendapati dirinya terbaring di dekat anak lelakinya yang saat itu sudah tak bernyawa sememtara anak perempuannya mengalami luka di bagian telinga.

Selain Mutmainah, Deni dan putrinya juga akan menjalani perawatan untuk mengatasi trauma pascakejadian ini untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan. Saat ini, jenazah sang bayi yang dimutilasi tersebut telah diautopsi di RS Polri agar diketahui apakah ada kekerasan sebelum pembunuhan.

“Pelaku seperti tidak mengetahui ada pembunuhan itu. Jadi kembali lagi, karena masih pemeriksaan, masih dalam perawatan medis di RS Polri, kita mesti bersabar ya untuk mengetahui bagaimana dia bisa melakukan perbuatan itu,” tutup Awi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya