Manguindanao–Ismael Mangudadatu, walikota di bagian selatan Filipina menantang siapa pun yang menjadi lawannya di pemilihan gubernur (Pilgub) Manguindanao pada Mei 2010. Padahal, istri, saudara perempuan dan pendukungnya tewas dalam pembantaian yang diduga didalangi oleh calon pesaingnya, Andal Ampatuan Jr.
“Hanya kematian yang dapat menghentikan saya dalam pencalonan,” kata Mangudadatu seperi dikutip dari BBC, Jumat (27/11).
Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
Untuk memuluskan tekadnya tersebut, Mangudadatu pun sudah resmi mendaftarkan diri di kantor pemilihan.
Istri, keluarga dan pendukung Mangudadatu tewas dalam pembantaian oleh seratusan kelompok bersenjata saat melakukan iring-iringan pendaftaran Mangandadatu menuju kantor pemilihan setempat, 23 November lalu.
Penembakan membabi buta itu menewaskan sedikitnya 57 warga sipil, 17 di antaranya wartawan. Polisi Filipina telah menangkap satu-satunya tersangka dalam peristiwa keji itu, Andal Ampatuan Jr.
Meski masih dalam tahap mengumpulkan bukti-bukti, penyelidik meyakini pembantaian dilatarbelakangi oleh motif politik menghadapi pemilihan gubernur tahun mendatang.
Menteri Hukum Filipina Agnes Devanadera mengatakan kepada televisi lokal, beberapa pria bersenjata sudah ditahan usai pembataian massal terjadi.
dtc/isw