SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Senin (25/3/2013) Presiden Susilo bambang Yudhoyono (SBY) dipastikan akan bekerja seperti biasa meski demo besar-besaran dijadwalkan bakal digelar oleh Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI).

Istana Kepresidenan kembali menanggapi isu demo 25 Maret yang disebut-sebut bermaksud menurunkan SBY. Istana menegaskan, tak ada yang bisa mengancam dan menakut-nakuti SBY.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Staf Khusus Presiden Bidang Politik Daniel Sparringa menegaskan, Presiden SBY menerima demokrasi sebagai institusi sekaligus sebagai nilai nilai pribadi. Tidak seorang pun dapat mengusik kepercayaan bahwa dedikasi terbaiknya kepada Indonesia adalah memperkuat demokrasi dan memberinya lebih banyak lagi dengan demokrasi bila ada kelompok yang mengancam akan menurunkannya di tengah jalan.

“Kepercayaannya kepada demokrasi membuat ia teguh pada pendirian bahwa rakyat Indonesia berdiri bersamanya untuk menyelesaikan amanat yang diberikan rakyat kepadanya hingga November 2014,” kata Daniel dalam pernyataan tertulis, Minggu (24/3/2014).

“Tidak ada yang bisa mengancam dan menakut-nakuti dirinya hanya karena segerombolan orang berteriak di jalanan dengan pesan politik yang tak relevan. Pada 25 Maret Presiden memiliki agenda yang padat dan ia akan bekerja seperti biasa,” urai Daniel.

Terkait gerakan 25 Maret yang diinisiasi Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI), banyak kalangan tidak terlalu menganggapnya serius.

“MKRI nggak jelas juga siapa pengikutnya. Siapa coba pengikutnya? Nggak tahu,” kata Mahfud, Jumat (22/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya