SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yerusalem— Rapat mingguan kabinet Israel kemarin memutuskan menolak tim penyelidikan yang akan dibentuk oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) guna menyelidiki insiden Mavi Marmara.

Mavi Marmara termasuk dalam rombongan enam kapal misi kemanusiaan ke Jalur Gaza. Serbuan pasukan komando Israel Senin subuh (31/5) pekan lalu ke kapal itu menewaskan 19 relawan dan mencederai 36 lainnya.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Duta Besar Israel untuk PBB Michael Oren mengatakan kepada stasiun televisi berita FOX News, seperti dikutip tempointeraktif.com, Senin (7/6), pemerintah Israel akan membuat investigasi sendiri tanpa melibatkan pihak asing. “Kami telah berpengalaman dengan PBB,” kata seorang pejabat Israel yang menolak disebutkan identitasnya.

Tim pencari fakta Perang Gaza yang dibentuk Dewan Hak Asasi PBB, September tahun lalu, menyimpulkan Israel dan Hamas sama-sama melakukan kejahatan kemanusiaan perang 22 hari yang menewaskan lebih dari 1.400 orang, setengahnya wanita dan anak-anak.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengusulkan pembentukan komisi penyelidik yang akan terdiri dari wakil Amerika serikat, Turki, dan Israel. Tim ini akan diketuai mantan Perdana Menteri Selandia Baru Geoffrey Palmer.

rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya