SOLOPOS.COM - SAMBUT PERJANJIAN -- Para pengunjuk rasa Israel membawa gambar serdadu Gilat Shalit saat beraksi di depan kediaman PM Israel Benjamin Netanyahu untuk menyambut kesepakatan dengan Hamas yang akan membebaskan Shalit, ditukar dengan pembebasan lebih dari 1.000 tawanan Palestina. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Jerusalem (Solopos.com) – Israel dan penguasa Jalur Gaza, Hamas, telah setuju untuk menukar ratusan tawanan Palestina dengan serdadu Israel Gilad Shalit. Kesepakatan ini memecahkan salah satu masalah yang paling mengganjal selama ini.

SAMBUT PERJANJIAN -- Para pengunjuk rasa Israel membawa gambar serdadu Gilat Shalit saat beraksi di depan kediaman PM Israel Benjamin Netanyahu untuk menyambut kesepakatan dengan Hamas yang akan membebaskan Shalit, ditukar dengan pembebasan lebih dari 1.000 tawanan Palestina. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

PM Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan di Jerusalem bahwa perjanjian itu pada akhirnya diringkas dan kedua pihak menekennya. Di Jalur Gaza, Hamas mengkonfirmasi bahwa mereka hanya tinggal merampungkan pengaturan teknis bagi pertukaran itu dalam beberapa hari mendatang. Perjanjian terobosan itu tercapai setelah berbagai upaya untuk membebaskan Shalit gagal. Shalit ditangkap dan ditawan pada 2006.

Sebuah sumber yang terlibat dalam pembicaraan itu mengatakan upaya damai ini telah ditengahi Mesir, yang memainkan peran yang mungkin akan memperkuat hubungan Israel dengan Kairo, yang telah menderita sejak jatuhnya pemimpin Mesir Hosni Mubarak dalam revolusi Mesir tahun ini.

Abu Ubeida, seorang juru bicara sayap bersenjata Hamas, mengatakan bahwa perjanjian itu pada prinsipnya telah disetujui. “Kami sedang dalam proses menyelesaikan pengaturan teknis untuk merampungkan perjanjian itu dalam beberapa hari,” katanya. Perjanjian itu meminta pembebasan 1.000 warga Palestina dalam dua tahap, pertama melibatkan 450 tawanan untuk ditukar dengan Shalit, dengan sisanya 550 akan dibebaskan kemudian.

Di Gaza, keluarga orang-orang yang dipenjarakan seumur hidup oleh Israel menunggu pengumuman bahwa nama mereka akan ada dalam daftar. Masalah penting yang masih ada dalam pembicaraan awal adalah keengganan Israel untuk memenuhi permintaan Hamas untuk membebaskan para tawanan yang dihukum karena terlibat dalam serangan mematikan terhadap Israel.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya