Yerusalem–Pemerintah Israel dan Palestina telah memulai kembali perundingan damai. Namun proses itu terancam terganggu dengan segera berakhirnya penghentian pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina.
Menurut Deputi Perdana Menteri Israel Dan Meridor, satu-satunya cara untuk menyelesaikan permasalahan seputar berakhirnya pembekuan pembangunan pemukiman Yahudi adalah kompromi.
Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran
Kepada para wartawan, Meridor mengatakan, dirinya berharap kedua pihak bisa melakukan kompromi sehingga bisa terus melakukan negosiasi meski berakhirnya pembekuan pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat.
“Jika mereka menolak kompromi, itu pertanda buruk,” kata Meridor pada konferensi pers di Yerusalem seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (21/9).
Pembekuan pembangunan pemukiman Yahudi akan berakhir pada akhir bulan ini. Pemerintah Israel telah menolak untuk memperpanjang pembekuan pembangunan selama 10 bulan itu. Buntutnya, pemerintah Palestina pun mengancam akan menghentikan negosiasi damai dengan Israel jika pembangunan pemukiman Yahudi kembali dilanjutkan.
Sebelumnya Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan, dirinya tak akan melanjutkan negosiasi damai jika Israel melanjutkan pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina.
Pemerintah Israel dan Palestina telah memulai kembali pembicaraan damai pada 2 September lalu. Pertemuan yang berlangsung di Gedung Putih itu diprakarsai oleh Presiden AS Barack Obama.
dtc/nad