SOLOPOS.COM - Graffiti bertuliskan dukungan untuk kelompok ekstremis Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terpampang di tembok toko sebelum Pasar Karangpandan, Karanganyar, jawa Tengah, Minggu (3/8/2014). Graffiti serupa juga tampak di sepanjang jalur jalan Solo-Tawangmangu hingga jalan tembus Cemoro Sewu-Sarangan, Jawa Timur.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pernyataan Kodam IV/Diponegoro tentang adanya pendukung gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bukan isapan jempol. Sejumlah graffiti yang menunjukkan dukungan terhadap kelompok ekstrem itu bermunculan di tepian jalur jalan Solo menuju kaki Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, belasan graffiti berbagai ukuran tergambar di tembok toko maupun vila kecil, bahkan jufa di pos retribusi milik Pemkab Karanganyar. Graffiti berlatar belakang warna hitam dengan tulisan warna putih itu ditengarai warga mulai muncul sejak Selasa (29/7/2014).

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Sejumlah warga tampak abai dengan tulisan itu lantaran tak paham arti graffiti yang tergambar di tembok. Selain karena sebagian berwujud aksara Arab, mereka juga tak menguasai konteks seruan yang disampaikan melalui graffiti tersebut.

Satu graffiti yang tampak jelas dan berukuran besar terpampang di tembok toko sebelum Pasar Karangpandan, Karanganyar. Di tembok itu tergambar bendera ISIS berikut tulisan Khilafah Baaqiyah, imbauan menjauhi minuman keras, dan berhijab syari.

Koordinator Pos Penarikan Retribusi Kawasan Tawangmangu Sumarno mengatakan pihaknya menemukan dua graffiti pada Selasa pagi di dua sisi tembok pos penarikan. Ia kemudian berinisiatif menghapus tulisan itu lantaran mengganggu keindahan.

Graffiti bertuliskan Umat Islam Butuh Khilafah Bukan Democrazy itu juga disertai bendera ISIS. “Saya menemukan tulisan itu pagi-pagi saat akan buka loket. Kemudian kami bersama-sama mengeruk tulisan dan menimpanya dengan cat baru. Saya tidak berpikir ada provokasi atau apapun, namun lebih ke nilai estetika,” kata dia kepada Solopos.com, Minggu (3/8).

Sumarno menduga aksi vandalisme itu dilakukan pada dini hari. Ia menyesalkan aksi itu, lantaran dilakukan di bangunan milik pemerintah

Warga Karanganyar yang kali pertama menemukan graffiti, Kristanto, 23, mengatakan graffiti serupa bermunculan hingga jalur jalan tembus Karanganyar-Magetan. Ia yang melakukan perjalanan dari Jaten hingga kawasan Cemoro Kandang, Jumat (1/8/2014) kaget lantaran hampir setiap tembok kosong di jalan yang ia lintasi dicap dengan bendera ISIS.

“Saya melihat yang paling besar di tembok sebelum Pasar Karangpandan. Setelah itu berturut-turut ada di setiap tembok kosong. Ukurannya ada yang besar dan kecil. Saya takut ini termasuk ajakan provokasi untuk mendukung ISIS,” kata dia, Minggu. Saat menempuh perjalanan kedua pada Sabtu (2/8/2014), ia mengaku melihat jumlah graffiti berkurang lantaran sebagian sudah dibersihkan pemilik rumah maupun vila.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya