SOLOPOS.COM - Graffiti bertuliskan dukungan untuk kelompok ekstremis Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terpampang di tembok toko sebelum Pasar Karangpandan, Karanganyar, jawa Tengah, Minggu (3/8/2014). Graffiti serupa juga tampak di sepanjang jalur jalan Solo-Tawangmangu hingga jalan tembus Cemoro Sewu-Sarangan, Jawa Timur.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 137 warga Tawangmangu, Karanganyar yang menjadi jamaah pengajian Islam garis keras diawasi ketat pihak kepolisian. Hal itu dilakukan menyusul munculnya sejumlah graffiti dukungan terhadap kelompok ekstremis Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) akhir-akhir ini.

Meskipun mural itu telah dihapus, Polres Karanganyar dan lintas sektoral tak mau kecolongan aksi serupa.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kapolres Karanganyar, AKBP Martireni Narmadiana, menyatakan pihaknya tak segan membubarkan acara yang ditengarai sebagai aksi dukungan kelompok tersebut. “Kalau benar kami mendapati ada kegiatan baiat terhadap kelompok ISIS, kami tidak segan membubarkan.

Acara tanpa ijin saja bisa dibubarkan, apalagi acara dukungan terhadap kelompok yang jelas dilarang di Indonesia,” kata dia, kepada wartawan usai rapat koordinasi Muspida Karanganyar menghadapi ISIS, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Selasa (6/8/2014).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Karanganyar, Zainudin, mengatakan meskipun 137 jamaah Islam garis keras diawasi ketat, mereka belum tentu terlibat aksi dukungan terhadap ISIS. Daftar itu, kata dia, hanya sebagai acuan. Zainudin juga mengungkapkan kelompok yang memberi dukungan terhadap ISIS keberadaanya telah diketahui sejak lama.

Dandim 0727/Karanganyar, Letkol Inf Marthen Pasunda, mengurai saat ini aksi dukungan terhadap kelompok radikal itu baru sebatas menggambar graffiti di sejumlah titik strategis. Sementara aksi nyata pengumpulan massa hingga penyebaran paham, ungkap Marthen, sampai saat ini belum ditemukan. “Info intelejen aksi baru sebatas menggambar mural, belum ada tindakan nyata. Tapi apapun akan kami cegah agar tidak berkembang di Indonesia. Paham ISIS jauh menyimpang dari pancasila,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya