SOLOPOS.COM - Foto Abu Bakar Baasyir bersama 13 Pendukung ISIS (Twitter)

Solopos.com, SOLO – Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Abu Bakar Baasyir melalui asisten pribadinya Hasyim Abdullah menegaskan tidak pernah bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Hal ini menepis spekulasi yang menyebut Baasyir berbaiat pada ISIS. Spekulasi Baasyir bergabung ke ISIS terjawab sudah. Setelah sebelumnya, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Handoyo, Sudrajat mengonfirmasi temuan tim investigasi soal baiat Abu Bakar Baasyir ki Lapas Nusakambangan.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Disebutkan Hasil penyelidikan ada 23 napi yang dibaiat mendukung kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Dinkonfirmasi seperti dilansir Liputan6.com Selasa (5/8/2014), Hasyim mengatakan Baasyir tak pernah mengucap sumpah setia atau berbaiat kepada ISIS, melainkan kepada Daulah Khilafah Islamiyyah.

Menurutnya ISIS adalah gerakan politik di Irak dan Suriah yang terbentuk sebelum Daulah Khilafah Islamiyah. Setelah di berbagai wilayah yang dikuasai ISIS diberlakukan syariat Islam, maka dibentuklah khalifah sehingga berubah menjadi Daulah Khilafah Islamiyah.

“Atas dasar Daulah Khilafah Islamiyah itulah, banyak orang berbaiat karena menyangkut keyakinan. Dalam Islam itu, apabila sudah terbentuk khilafah maka wajib bagi kaum muslimin di mana saja untuk berbaiat kepada khalifah karena kalau tidak (berbaiat) akan terkena ancaman Rasulullah, yaitu mati jahiliyah,” terangnya.

Akan tetapi, sambungnya, yang dipermasalahkan saat ini bukan khalifahnya melainkan ISIS-nya. “Seolah-olah ada unsur kriminalnya, padahal tidak ada. Kalau bicara khalifah itu kewajiban semua orang,” ujar Hasyim.

Baasyir Baiat 23 Terpidana Terorisme

Hasyim juga meluruskan saat membaiat terpidana di LP Nusakambangan, Baasyir membaiat seluruhnya kepada khilafah, bukan ISIS.

Dari 43 terpidana kasus terorisme di Lapas Pasir Putih, ungkapnya, ada 23 orang termasuk Baasyir yang sepakat untuk berbaiat kepada khalifah. Menurut dia, Baasyir menghormati perbedaan keyakinan sehingga tidak memaksa terpidana kasus terorisme lainnya untuk berbaiat kepada khalifah.

Sebelumnya beredear kabar Baasyir membaiat 23 napi mendukung ISIS. “Dari laporan yang saya terima, ada 23 napi teroris yang dibaiat,” kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Jawa Tengah, Hermawan Yunianto seperti dikutip dari Detik,Senin (4/8/2014).

Beredar pula foto Baasyir bersama napi lapas mengibarkan bendera khas ISIS. Foto yang menampilkan Ba’asyir bersama 13 orang yang diduga anggota ISIS beredar.

Satu di antara mereka terlihat membentangkan bendera ISIS berwarna hitam. Foto itu diambil di sebuah ruangan lebar berlantai kayu. Ba’asyir duduk diapit para pria itu dan mereka mengenakan pakaian putih.

Dari laporan yang diterima sebelumnya, Ba’asyir melakukan baiat atas desakan sejumlah napi yang mendukung ISIS. “Kita klarifikasi ke Ba’asyir menanyakan itu. Dijawab saya (Ba’asyir) tidak setuju tapi ditekan terus dengan yang ingin bergabung dengan ISIS. Akhirnya dia (Ba’asyir) mau juga membaiat,” sambung Hermawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya