SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Tim kuasa hukum Bagus Budi Pranoto alias Urwah dan Ario Sudarso alias Aji menilai adanya diskriminasi dalam melakukan tes DNA terhadap empat orang yang tewas dalam penggerebekan di Kepuhsari RT 03/RW XI Mojosongo, Jebres.

“Ada empat orang yaitu Noordin dan tiga orang lainnya. Tapi mengapa untuk yang tiga orang ini tes DNA-nya baru dilakukan setelah Lebaran,” ungkap Sekretaris Islamic Study and Action Center (ISAC), Endro Sudarsono dalam jumpa pers di salah satu masjid di Tipes, Serengan, Rabu (23/9).

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Tiga orang lainnya yang tewas adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah dan Ario Sudarso alias Aji serta pengontrak rumah Susilo alias Adib.

Dia mengatakan, sampel pembanding dari pihak keluarga Urwah, Ario dan Susilo untuk melakukan tes DNA sebenarnya telah dikirim dari Dokkes Polwil Surakarta ke Mabes Polri sejak Kamis (17/9) sore setelah penggerebekan.

Endro mengatakan, adanya perbedaan tersebut menjadikan pengurusan tiga jenazah berlarut-larut. Dia menambahkan, informasi yang telah diterima pihaknya dari Kompol Hasibuan anggota Satgas Bom Mabes Polri, mereka diminta datang ke Jakarta, Jumat (25/9) pagi.

Ketua ISAC Muh Kurniawan menjelaskan, rencananya pihaknya akan berangkat ke Jakarta bersama ayah Urwah, Isman serta adik Ario, Sardi Hadi Priyanto.
“Kedatangan ke RS Sukanto untuk mengidentifikasi dan memastikan secara langsung apah benar, jika benar akan langsung dipulangkan,” kata Kurniawan.

Rencananya, jenazah Urwah akan dimakamkan di Pemakaman Bulu yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumahnya di Mijen RT 08/RW I Kaliwungu, Kudus.
Sedangkan, untuk Ario akan dimakamkan di Kedungjampang, Karangreja, Kutasari, Purbalingga.
Dalam kesempatan tersebut, ISAC juga menyanyangkan langkah penangkapan terhadap orang yang diduga terkait terorisme selalu berakhir dengan tewasnya orang tersebut.

“Apa tidak ada cara lain. Kalau hidup kan bisa membuka jaringan,” papar Kurniawan.

Sementara itu, anggota Tim Pengacara Muslim (TPM) Anies Prijo yang menjadi kuasa hukum, Susilo mengatakan, pihaknya akan meminta kejelasan dari kepolisian. Sebab, lanjut dia, Mabes Polri meminta kepada pihak keluarga mengenai ciri-ciri fisik dari Susilo.

dni

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya