SOLOPOS.COM - Ilustrasi mebel untuk ekspor. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Harianjogja.com, JOGJA-Iklim perekonomian di Jogja dinilai relatif lebih stabil. Kondisi inilah yang mendorong Kementerian Luar Negeri melalui Direktorat Timur Tengah menunjuk Jogja sebagai tuan rumah penyelenggaraan forum Indonesian Middle East Update (IMEU) Rabu (11/12/2013) di Hotel Sheraton Mustika Jogja.

Direktur Hubungan Timur Tengah Febrian A. Ruddyyard mengatakan terdapat 19 negara Timur Tengah yang tergabung dalam Forum Investasi dan Bisnis ini. Negara-negara jazirah Arab ini menjadi pasar yang potensial untuk dibidik para pengusaha lokal.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Ini merupakan penyelenggaraan yang kelima kalinya. Kami selalu bergilir untuk menyelenggarakannya. Kali ini kami mengajak 81 buyer dari negara-negara ini untuk berinteraksi langsung dengan pengusaha lokal Jogja,” papar Febriyan kepada wartawan usai membuka Forum Indonesian Middle East Update 2013.

Selama ini, pengusaha asing lebih mengenal Jakarta untuk menanamkan investasinya. Agar potensi ekonomi lebih merata, dalam forum yang digelar bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY ini mengajak para pengusaha untuk datang dan bertemu langsung dengan para pelaku bisnis. Febrian mengatakan animo pengusaha Timur Tengah untuk menanamkan modalnya di Indonesia kian meningkat.

“Forum kali ini jumlah peserta dari Timur Tengah termasuk yang paling banyak. Karena di tahun-tahun sebelumnya pengusaha yang datang hanya berkisar 30 orang,” jelas Febrian.

Pangsa pasar negara-negara ini masih terbuka luas. Terutama di enam negara teluk yang ada di kawasan ini seperti Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain, Iran dan Irak. Negara-negara tersebut merupakan potensi investasi terbesar dan menguntungkan.

Saat ini investasi negara-negara Timteng di Indonesia rata-rata US$2 miliar sampai US$3 miliar per negara per tahunnya. Setelah diselenggarakan sebanyak lima kali ini, mulai nampak pergerakan ekspor ke pasar nontradisional. Febrian mengatakan nilai ekspor mulai meningkat puluhan persen.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) DIY D. Supratikno menambahkan untuk menarik investor Timteng, pihaknya akan mulai menawarkan produk-produk pilihan yang dimiliki DIY. Beberapa produk unggulan DIY, masih dominan pada produk kerajinan, pakaian dan furnitur. Produk-produk tersebut dinilai layak untuk dipasarkan ke negara-negara ini.

“Untuk memulai bisnis diawali dari perdagangan dulu, nantinya potensi apa yang dimiliki Jogja baru akan kami tunjukkan. Saat ini sudah ada indikasi investor Timteng yang berinvestasi di sektor jasa, kami akan eksplor lagi ke bidang lainnya,” jelas Supratikno.

Ketua Kadin DIY Gonang Djuliastono mengharapkan digelarnya IMEU di Jogja ini dapat semakin mendekatkan investor Timteng dengan para pengusaha di DIY. Kerja sama ini ke depannya dapat memberikan iklim positif bagi perekonomian, perdagangan serta pariwisata DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya