SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarmo (kanan) dalam kereta api bawah tanah (subway) Beijing, Tiongkok, Kamis (26/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rini Utami)

Investasi Indonesia bakal bertambah. Perusahaan Jepang akan menanamkan modalkan di Tanah Air.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo mengatakan dalam waktu dekat akan segera masuk investasi dari Jepang buntut dari kunjungan kenegaraan pekan lalu, salah satunya industri perikanan yang berorientasi ekspor.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Sesaat turun dari pesawat kepresidenan, Jokowi mengatakan yang menjadi catatan pemerintah adalah investasi yang masuk harus berorientasi nilai tambah berupa barang jadi atau setengah jadi bukan semata-mata ekspor bahan mentah.

“Oleh sebab itu di Jepang yang pertama kita menyampaikan itu, dan akan datang investasi-investasi dari Jepang baik berupa industri perikanan dan industri yang lain yang berientasi pada ekspor,” katanya di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (29/3/2015) malam.

Pemerintah berkomitmen untuk menghentikan ekspor bahan mentah baik bahan tambang, kayu, ikan dan sebagainya. Tetapi Jokowi tidak menyebutkan realisasi target menghapus perdaganganekspor bahan mentah tersebut.

“Ini adalah sebuah kekeliruan yang ingin kita rubah, juga ikan kita ekspor diambil mentah langsung dibawa, ini juga yang ke depan harus kita hentikan,” jelasnya.

Dari industri otomotif, Jokowi meminta kepada PM Jepang Shinzo Abe dan pelaku industri otomotif yang punya pabrik di Indonesia juga berorientasi ekspor. Toyota telah menyanggupi melipatkan ekspor tiga kali lipat dalam lima tahun.

Sementara di China ada beberapa komitmen kerjasama pembangunan power plan, transmisi, kereta api cepat dan kunjungan wisatawan. Setelah RI membuka bebas visa, pemerintah berharap kunjungan wisatawan China ke Indonesia meningkat jadi 10 juta per tahun.

“Kita juga minta agar diberikan kesempatan penerbangan garuda dan maskapai lain ke kota-kota, ada 7 kota yang kita minta untuk terbang ke tiongkok karena sudah bebas visa,” papar Jokowi.

Selain kerja sama di atas, ada dua hal yang masih dipersiapkan kesepakatannya dengan China yakni persetujuan bersama nilai tukar mata uang. Kedua target perdagangan bilateral senilai US$150 miliar per tahun, targetnya tahun 2020 harus tercapai.

“Itu hal-hal yang konkret yang sudah kita bicarakan dan berharap itu langsung bisa segera direalisasi. Karena minggu depan ini akan datang tim-tim untuk menindaklanjuti kesepakatan-kesepakatan itu baik dari Jepang maupun dari Tiongkok,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya