SOLOPOS.COM - Ilustrasi PHK (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Investasi Indonesia sedang diuji dengan sejumlah ancaman PHK massal oleh sejumlah perusahaan akibat perlambatan ekonomi.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah bertekad mengakselerasi pertumbuhan ekonomi 2016 dengan berbagai strategi demi menanggulangi tindak pemutusan hubungan kerja yang marak terjadi di Indonesia.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah sebenarnya tak memiliki tanggung jawab langsung terhadap kondisi tenaga kerja yang mengalami PHK. Namun pemerintah memiliki kewajiban mensejahterakan masyarakat melalui penyediaan lapangan kerja.

“PHK kan ada aturannya, yang menanggung perusahaan, bukan pemerintah. Intinya meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih baik lagi,”jelasnya, Rabu (10/2/2016).

Sebelumnya, Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Perindustrian berencana untuk menyiapkan program cadangan untuk mengantisipasi adanya aksi pemutusan hubungan kerja. Menteri Tenaga Kerja M. Hanif Dhakiri menyatakan bahwa jika semua tahapan telah dilakukan dan PHK tidak dapat dihindari, pihaknya akan menyiapkan beberapa program seperti skema kewirausahaan maupun pelatihan keterampilan untuk dapat bekerja ke sektor lain.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan bahwa pihaknya bersama kementerian teknis lain yang terkait dengan ketenagakerjaan akan mengadakan rapat terbatas mengenai pelatihan kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya