SOLOPOS.COM - Para siswa dan tamu undangan melakukan sesi foto bersama dalam acara Monumen Pers Goes to School di aula sekolah setempat, Rabu (21/2/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Ratusan siswa SMKN 7 Solo mengikuti keseruan acara Monumen Pers Goes to School di aula sekolah setempat, Rabu (21/2/2023).

Acara dibuka dengan menampilkan bakat para siswa yang tergabung dalam beberapa ekstrakurikuler seperti di bidang tarik suara, pramuka, dan hadrah. Ratusan siswa yang hadir siang itu menyambut meriah penampilan di atas panggung.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Monpers Goes to school
Penjelasan layanan Monumen Pers Nasional Solo dalam acara Monumen Pers Goes to School di aula SMKN 7 Solo, Rabu (21/2/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Selain itu juga dipilih duta Duta Monumen Pers dari SMKN 7 Solo. Dua siswa yang ditunjuk yakni Christian Vistanza dan Nasywa Faisa Ramadhani. Nantinya kedua siswa tersebut bertugas untuk memperkenalkan kepada teman sebayanya tentang layanan yang ada di Monumen Pers Nasional Solo.

Kasubag Monumen Pers Nasional Solo, Kuncoro Marhendro Suryo, mengatakan pihaknya sudah rutin menyambangi sekolah-sekolah baik SMP maupun SMA di Solo. Tujuannya adalah memperkenalkan lebih dekat kepada para pelajar di Kota Solo.

“Kami mendekatkan diri kepada khalayak pelajar dan ini adalah inovasi agar para pelajar mengetahui seberapa penting dan tingginya nilai-nilai sejarah pers. Adek-adek bisa mengetahui pers dari masa kolonialisme sampai sekarang,” kata dia ketika ditemui Solopos.com, Rabu.

Pramuka SMKN 7 Solo
Penampilan ekstrakurikuler pramuka SMKN 7 Solo dalam acara Monumen Pers Goes to School di aula sekolah setempat, Rabu (21/2/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Selain itu pihaknya sengaja datang ke SMKN 7 Solo dalam rangka ikut mengupayakan peningkatan literasi dan numerasi di kalangan pelajar. Dalam hal ini secara spesifik adalah meningkatkan literasi sejarah pers.

Peningkatan literasi itu didukung dengan empat layanan yang ada di Monumen Pers Nasional. Pertama, papan baca. Melalui papan baca, masyarakat bisa membaca surat kabar nasional maupun lokal secara gratis.

Layanan yang kedua yakni museum. Koleksi menarik yang dimiliki Monumen Pers Nasional, beberapa di antaranya, Radio Kambing, mesin cetak kuno, dan koran-koran tua lainnya. 

Lalu layanan yang ketiga yakni perpustakan umum dan anak. Kuncoro menjelaskan pelajar dan masyarakat umum bisa mengunjungi perpustakaan dengan koleksi buku yang lengkap secara gratis. Pengunjung akan dibuat nyaman dengan ruangan yang dilengkapi AC dan air minum.

Kuncoro mengatakan Monumen Pers Nasional sudah sejak lama melakukan digitalisasi koran-koran lama. Dengan begitu pengunjung bisa membaca kembali koran digital dari masa pemerintahan Hindia Belanda. 

Hadrah SMKN 7 Solo monpers goes to school
Penampilan hadrah SMKN 7 Solo dalam acara Monumen Pers Goes to School di aula sekolah setempat, Rabu (21/2/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Arsip koran digital milik Monumen Pers berkisar pada 1820 sampai 2001. Koran itu bisa dimanfaatkan oleh para pelajar atau mahasiswa untuk melakukan penelitian skripsi, tesis, hingga disertasi.

“Kami berharap dengan ini masyarakat khususnya di Kota Solo lebih mengenal Monumen Pers yang merupakan satu-satunya di Indonesia,” kata Kuncoro.

Kepala SMKN 7 Solo, Wardoyo, mengatakan dengan kegiatan tersebut pihaknya berharap kemampuan literasi siswa bisa meningkat. Dia mengatakan kegiatan tersebut juga sesuai dengan implementasi Kurikulum Merdeka.

“Prinsipnya pengetahuannya harus tinggi, kompetensinya harus sesuai standar, dan etika juga harus sesuai standar. Sehingga bisa menjadi siswa yang memiliki daya saing,” kata dia.

Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Jawa Tengah, Ika Siwi Kusdaryanti, mengatakan kegiatan tersebut bisa digunakan sebagai sarana memperkenalkan para siswa untuk lebih dekat dengan museum.

“Ini menjadi kesempatan bagi anak-anak untuk mengenal museum pers. Jika sudah dekat dengan museum kan harapan kami anak-anak bisa terpantik untuk mengetahui sejarah nasional, terutama sejarah pers,” kata dia.

Dengan begitu menurutnya kegiatan Monumen Pers Nasional bisa turut membantu peningkatan literasi. Termasuk secara khusus meningkatkan minat baca. Sehingga dia berharap para siswa kelak memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya