SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–CL, bocah, 9, yang mengaku ditoyor seorang yang diduga Paspampres masih trauma dan ketakutan. CL meminta agar Komnas Perlindungan Anak (PA) membesuknya.

“CL meminta pertolongan Komnas PA untuk dibesuk di rumahnya. Kita akan besuk Minggu (besok). CL masih syok, trauma, dan ketakutan,” kata  Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait kepada detikcom, Sabtu (24/7).

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Menurut dia, Komnas PA siap memberikan terapi terhadap CL apabila dibutuhkan. “Kalau dia perlu terapi ya kita terapi,” ujar Arist.

Arist menilai, tindakan penoyor CL membuat citra Presiden SBY tercoreng. “Tanggal 23 Juli itu menjadi hari duka anak Indonesia. Deklarasi Anak juga batal dibacakan,” kata Arist yang tengah berada di Bangka Belitung ini.

CL mengaku ditoyor oleh seseorang yang diduga pengawal SBY usai bersalaman dengan Presiden di Hari Anak Nasional di TMII. Setelah ditoyor, CL pusing-pusing dan menangis.

Dalam bahasa Jawa, toyor adalah dijeguk. Sedang menurut kamus Bahasa Indonesia, toyor sama dengan pukul. Namun menurut Kak Seto, CL ditoyor, bukan dipukul.

CL yang merupakan anggota Persatuan Artis Remaja dan Cilik Indonesia (PERCI) ini ditoyor setelah acara operet dalam rangka Hari Anak Nasional di Sasono Langen Budoyo TMII. CL merupakan pemeran Cindy dalam serial Bukan Abdel Temon Biasa.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya