SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Bocah perempuan CL, 9, mengaku kaget dan pusing-pusing setelah ditoyor seseorang yang diduga Paspamres. Untuk mencegah trauma, CL harus diberi penjelasan dan pengertian.

“Yang penting sekarang bagaimana si anak diberi pengertian dan penjelasan. Supaya dia ada yang melindungi,” ujar Psikolog Anak Wieka Dyah Partasari, Jumat (23/7).

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Menurut Wieka, insiden penoyoran bisa saja membuat kaget dan shock sang anak. Anak bisa merasa diperlakukan kasar dan bisa ketakutan.

“Jangan sampai peristiwa yang dialaminya disimpan sendiri. Kemarahannya harus didengar dan diberi pemulihan,” imbuhnya.

Peran orang dekat, kata Wieka, menjadi sangat penting untuk menjelaskan kepada CL. “Yang terpenting dan prioritas adalah menjaga cara pandang si anak aga tetap bisa memaklumi. Jangan sampai nantinya berdampak,” jelas Wieka.

Sebelumnya CL mengaku ditoyor oleh seseorang yang diduga pengawal SBY usai bersalaman dengan Presiden di Hari Anak Nasional di TMII. Setelah ditoyor, CL pusing-pusing dan menangis.

Dalam bahasa Jawa, toyor adalah dijeguk. Sedang menurut kamus Bahasa Indonesia, toyor sama dengan pukul. Namun menurut Kak Seto, CL ditoyor, bukan dipukul.

CL yang merupakan anggota Persatuan Artis Remaja dan Cilik Indonesia (PERCI) ini ditoyor setelah acara operet dalam rangka Hari Anak Nasional di Sasono Langen Budoyo TMII. CL merupakan pemeran Cindy dalam serial Bukan Abdel Temon Biasa.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya