SOLOPOS.COM - Ilustrasi kapal feri (Dok/JIBI/Bisnis)

Inovasi teknologi dari ITS berupa kapal bertenaga surya ini diharapkan mampu bersaing di Belanda.

Solopos.com, SURABAYA — Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali berinovasi dengan membuat kapal tenaga surya dengan nama Jalapatih 2.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Kapal yang dibuat oleh ITS Marine Solar Boat Team tersebut merupakan seri kedua dari kapal tenaga surya Jalapatih 1 yang sebelumnya pernah berpartisipasi dalam Dutch Solar Challenge (DSC) 2014 di Belanda. Ketua Tim Marine Solar Boat ITS, Ginanjar Basuki mengatakan ITS berencana ingin mengikutkan Jalapati 2 dalam ajang yang sama.

“Pada tahun lalu Jalapati 1 tidak bisa sampai finish hingga hari terakhir lomba, hanya bertahan tiga hari. Kali ini kami menargetkan Jalapati 2 bisa sampai finish,” katanya seperti dikutip dalam siaran pers, Jumat (16/10/2015).

Adapun kapal seri kedua ini memiliki panjang 5 meter dilengkapi dengan tiga lambung. Kapal tersebut memiliki kecepatan 11 knot, dan dirancang dengan manajemen sistem baterai khusus yang mampu memfokuskan energi tenaga surya agar lebih efisien.

Kapal selebar 0,4 meter ini juga berlapiskan material fiber carbon dengan honeycomb sebagai serat tulangnya. Komponen tersebut cukup berbeda dengan seri pertamanya yang berlapiskan material fiber glass.

“Sebelumnya hanya ada satu lambung, ini dilakukan agar kapal lebih stabil. Namun untuk meningkatkan kestabilan kapal yang lebih baik, kami modifikasi pada sistem baterainya,” jelas Ginanjar.

Ajang DSC 2016 sendiri rencananya akan digelar di Amsterdam, Belanda, selama 11 hari mulai 26 Juni 2016. Meski telah melakukan berbagai upaya modifikasi, tim yang lahir dari Jurusan Teknik Sistem Perkapalan (JTSP) ini masih harus melakukan berbagai persiapan.

Sebab, tahap lomba paling awal, yaitu pengiriman desain lambung kapal baru akan dilangsungkan pada Februari 2016 dan dilanjutkan dengan pengiriman desain elektrikal sebulan setelahnya dan desain konstruksi kapal pada bulan April 2016.

“Kami harus bisa melalui setiap tahapnya sebaik mungkin agar benar-benar bisa berlaga di Amsterdam nanti,” imbuh Ginanjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya