SOLOPOS.COM - Petugas damkar bersama personel Polsek Cikembar saat mengevakuasi jenazah ibu rumah tangga yang tewas terbakar dalam rumahnya saat terjadi kebakaran di Kampung Cibarengkok, RT 02/01, Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Kamis (9/2/2023). Antara/Aditya Rohman

Solopos.com, SUKABUMI – Nasib tragis menimpa seorang ibu rumah tangga, Mulyati, 59, warga Kampung Cibarengkok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Ia meninggal dunia akibat rumahnya terbakar hebat pada Kamis (9/2/2023). Mulyati tak bisa menyelamatkan diri dari kobaran api lantaran dirinya menderita stroke.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Tubuh korban ditemukan tim pemadam kebakaran dalam kondisi hangus terbakar seusai api bisa dipadamkan.

Kapolsek Cikembar AKP R. Panji Setiaji mengatakan lokasi kejadian berada di RT 002/001, Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Sukabumi.

Menurut Kapolsek, penyebab kebakaran dipicu obat nyamuk bakar yang baranya menempel ke kasur.

Bara yang membesar menjadi api hingga akhirnya membakar kasur dan seluruh rumah korban.

“Obat nyamuk bakar yang bara apinya mengenai kasur lantai sehingga api membesar dan menghanguskan seisi rumah,” kata Kapolsek Cikembar AKP R Panji Setiaji di Sukabumi, Kamis.

Mulyati yang mengidap penyakit stroke tidak bisa keluar rumah atau melarikan diri akhirnya ikut terpanggang dalam rumahnya.

Warga yang melihat api membakar rumah korban langsung menghubungi pihak kepolisian dan pemadam kebakaran sembari mencoba memadamkan api dengan alat seadanya namun tidak berhasil.

Petugas damkar tiba di lokasi dan berhasil memadamkan api yang membakar rumah semi permanen (panggung).
Seusai api padam, petugas dan warga terkejut karena mendapati jasad perempuan yang kondisi sekujur tubuhnya mengalami luka bakar.

“Jenazah ibu rumah tangga tersebut sudah dievakuasi namun anak korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menganggap kejadian yang merenggut nyawa ibunya tersebut murni karena musibah,” tambahnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Panji mengatakan api dengan cepat membesar dikarenakan mayoritas bahan bangunan rumah menggunakan barang yang mudah terbakar.

Keterangan dari anak korban, sebenarnya Mulyati kerap dilarang oleh anak-anaknya agar tidak membakar obat nyamuk bakar.

Tetapi karena rumahnya banyak nyamuk akhirnya ibu rumah tangga itu tidak mengindahkan larangan dari anaknya.

Pihak keluarga pun sepakat untuk tidak dilakukan autopsi terhadap jasad korban dengan membuat surat pernyataan yang dibubuhi tanda tangan di atas materai dan menganggap kasus kebakaran ini murni musibah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya