SOLOPOS.COM - Proses evakuasi jenazah pendaki asal Madiun, Jawa Timur yang meninggal di puncak Gunung Lawu pada Senin (30/1/2023). (Istimewa BPBD Karanganyar)

Solopos.com, JAKARTA — Seorang mahasiswi Teknik Mesin Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Anindita Syafa N.K, 20, meninggal dunia saat mendaki Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (24/6/2023).

Berdasarkan pemeriksaan medis, Anindita meninggal dunia karena sakit lambung dan mengalami hipotermia (kedinginan).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Jenazah pendaki tersebut telah diserahkan ke pihak keluarga pada Minggu (25/6/2023) malam.

Berikut ini yang harus dipersiapkan sebelum mendaki gunung, dikutip Solopos.com dari eigeradventure.com, Senin (26/6/2023).

Pendakian yang tidak disertai dengan persiapan matang akan membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Sebelum naik gunung, kita harus mengetahui lokasi, jarak, ketinggian, tingkat kesulitan, serta waktu yang diperlukan.

Kemudian, kita harus menyesuaikan seluruh faktor tersebut dengan kondisi tubuh serta waktu yang dimiliki.

Jika ini pengalaman pertama mendaki gunung, disarankan untuk memiliki gunung yang tidak terlalu sulit medan dan ketinggiannya.

Atur perjalanan dengan baik dan gunakan perlengkapan naik gunung yang tepat dan sesuai standar prosedur.

Ingat, tidak ada pendakian tanpa persiapan naik gunung yang matang.

Salah satu hal yang harus juga dipahami, naik gunung adalah aktivitas yang menuntut fisik, mental, sekaligus emosi.

Hal tersebut bukan hal yang mudah tetapi juga tidak sulit untuk dilakukan jika sudah ada persiapan.

Persiapan Fisik

Persiapan fisik harus jauh-jauh hari dilakukan karena mendaki gunung membutuhkan stamina yang prima.

Pendaki harus menjaga kesehatan dengan cara mengatur tidur dengan baik minimal sepekan keberangkatan.

Kalau perlu, konsumsi vitamin agar tubuh tetap fit sampai hari pendakian tiba.

Kemudian, melatih otot kaki dan keseimbangan juga perlu dilakukan.

Untuk melatih otot kaki, kita bisa lari di pagi atau sore hari secara rutin, paling tidak sepekan sebelum mendaki.

Kegiatan ini bertujuan untuk melatih otot kaki supaya tidak kaget saat mendaki gunung, mengingat trek yang harus dilalui tidaklah mudah.

Selain lari pagi, ada juga hal yang harus kita latih yaitu kesimbangan.

Untuk melatih keseimbangan, kita bisa melakukan senam kecil seperti berdiri beberapa saat dengan satu kaki.

Kegiatan ini ideal dilakukan setelah lari pagi atau sore hari.

Apabila lari pagi atau sore hari dan senam kecil sudah dilakukan secara rutin, maka itu artinya kita sudah lolos tahap awal dalam persiapan naik gunung bagi pemula.

Peralatan

Untuk mendaki peralatan harus komplet meskipun medan pendakian tidak sulit sekalipun. Hal ini untuk mengantisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Berikut peralatan yang harus ada bagi para pendaki:

– Alat navigasi seperti kompas, peta, serta GPS.

– Air dibawa dalam botol yang tidak terlalu memakan tempat.

– Membawa makanan yang bisa menjadi sumber energi selama naik gunung.

– Senter dan baterai cadangan.

– Alat proteksi diri dari matahari seperti topi, sunglasses, dan tabir surya.

– Obat-obatan pertolongan pertama.

– Multi-tool atau pisau serbaguna.

– Ponsel atau alat komunikasi lainnya.

– Kantong tahan air untuk menyimpan berbagai barang elektronik.



– Ransel atau tas carrier dengan fitur waterproof atau tahan air.

– Tenda, matras, sleeping bag.

– Trash bag.

– Jas hujan.

– Kompor dan peralatan memasak.

– Membawa pakaian secukupnya.

– Sepatu dan sandal gunung.

– Jaket gunung dengan fitur waterproof atau semacamnya.

– Kaos kaki.



– Celana panjang tahan air.

– Topi.

– Sarung tangan.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya